Anggaran Perjalanan Dinas 2023 Habiskan Anggaran Rp48,2 Triliun, Nilainya Naik dari Tahun 2022

Anggaran Perjalanan Dinas 2023 Habiskan Anggaran Rp48,2 Triliun, Nilainya Naik dari Tahun 2022
Anggaran Perjalanan Dinas 2023 Habiskan Anggaran Rp48,2 Triliun, Nilainya Naik dari Tahun 2022. (Foto: iStockphoto/Bet_Noire)

ONEANEWS.com – Anggaran perjalanan dinas pemerintah selama tahun 2023 telah habiskan Rp 48,2 triliun. Jumlah tersebut tercatat naik dari 2022 yang nilainya sebesar Rp37,8 triliun.

Belanja perjalanan dinas tersebut masuk ke dalam bagian belanja barang kementerian atau lembaga dalam postur anggaran pendapatan dan belanja negara. Pada tahun 2023, anggaran belanja barang sendiri mencapai Rp 428,4 triliun.

Total belanja barang itu naik sekitar 0,8% dari realisasi pada 2022 yang sebesar Rp 424,9 triliun. Pada 2019 pun belanja barang masih senilai Rp 333,9 triliun.

“Belanja barang Rp 428 triliun, belanja pegawai Rp 260 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN 2023 di kantornya, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (5/1/2024).

Realisasi belanja perjalanan dinas itu menjadi yang terkecil dari total belanja barang. Tertinggi ialah belanja barang operasional atau non operasional sebesar Rp 153,3 triliun.

Diikuti oleh belanja barang yang langsung diserahkan ke masyarakat atau pemda sebesar Rp 67,8 triliun, belanja barang badan layanan umum (BLU) Rp 57,7 triliun, jasa Rp 51,2 triliun, dan pemeliharaan Rp 50 triliun.

Belanja barang yang manfaatnya langsung dinikmati masyarakat, kata Sri Mulyani di antaranya adalah bantuan operasional sekolah (BOS) di bawah Kementerian Agama Rp 10,7 triliun untuk 9,4 juta siswa.

“Kementerian Agama karena mereka memegang fungsi pendidikan biaya operasi sekolah seperti madrasah, maka kita lihat belanja barang di Kementerian Agama cukup besar,” ucap Sri Mulyani.

Selain belanja barang dalam bentuk BOS di Kemenag, juga ada belanja operasional untuk 197 perguruan tinggi senilai Rp 6,5 triliun yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.

Adapula dalam bentuk bantuan ternak Rp 242,9 miliar dalam bentuk 25.741 ekor ternak, dan penyaluran subsidi selisih harga biodiesel sebanyak 12,2 juta kiloliter senilai Rp18,5 triliun. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: