Kisah Mohammad Turi, Mahasiswa Lulus S2 Hanya 1,4 Tahun dengan IPK 4,00

Kisah Mohammad Turi, Mahasiswa Lulus S2 Hanya 1,4 Tahun dengan IPK 4,00
Mohammad Turi menjadi lulusan terbaik dengan raihan IPK 4.00. (Foto: Tangkapan layar laman Unesa)

OMEANEWS.com – Cerita Mohammad Turi salah satu wisudawan Unesa (Universitas Negeri Surabaya) bisa menginspirasi para mahasiswa lain.

Di tengah kesulitan ekonomi, Turi berhasil menyelesaikan kuliah S1 dan bahkan dilanjutkan kuliah S2 di Unesa.

Berkat kemauan, komitmen, dan konsistensinya, Turi bahkan berhasil meraih IPK 4,00 dan dia dinobatkan sebagai lulusan terbaik dalam gelaran Wisuda ke-109 Unesa.

Turi menceritakan perjuangannya bisa lulus S2 hanya dalam kurun waktu 1,4 tahun dengan capain terbaik program magister (S2) prodi Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK).

Kondisi ekonomi pas-pasan, Turi kuliah sambil bekerja

Sejak usia tiga bulan dia sudah ditinggal orang tua dan besar dalam asuhan sang nenek. Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat Turi harus berjuang agar bisa kuliah, dari sarjana hingga magister.

Agar bisa memenuhi kebutuhan hidup selama kuliah, Turi dipaksa membagi waktu kuliah, belajar dan mencari pemasukan dengan aktif mengikuti event olahraga regional hingga nasional.

“Selama berkuliah, saya juga diajak dosen-dosen untuk garap riset dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Dari situ saya juga bisa belajar dan menambah pengalaman,” terang Turi seperti dikutip dari laman Unesa.

Meski banyak kegiatan, Turi tidak mudah menyerah. Justru dia memanfaatkan waktu sempitnya untuk mendalami mata kuliah dan ilmu keprodiannya.

“Kadang saya merasa capek bangat, tetapi mau bagaimana lagi. Ada impian yang harus saya capai,” kata dia.

Pria yang menulis tesis tentang “Pengembangan Model Latihan Daya Tahan Aerobic untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama” ini memiliki belasan karya penelitian maupun publikasi yang terindeks Sinta dan Scopus.

Mendapat tawaran kuliah S3

Turi mengaku, kesuksesan perjalanan studinya tidak lepas dari dorongan teman-teman dan dosen-dosennya di kampus. Pria kelahiran Sampang itu mengaku terinspirasi dari sejumlah dosen dan guru besar FIKK.

“Ada banyak sekali dosen atau guru besar inspirasi saya di kampus, dari mereka saya mendapatkan banyak wawasan dan suntikan motivasi yang membuat saya harus terus belajar dan meraih cita-cita setinggi-tingginya,” beber dia.

Semua perjuangan dan kerja Turi terbayarkan dengan berbagai capaian membanggakan baik saat meraih gelar sarjana maupun magister.

Bahkan, di hari wisudanya itu, Turi mendapat tawaran beasiswa S3 di Unesa sekaligus sedang mempersiapkan beasiswa kuliah di luar negeri.

“Bisa sampai di titik ini sebenarnya karena kerja keras, komitmen, konsistensi, disiplin, berpikiran ke depan dan fokus pada diri sendiri. Itu rahasia versi perjuangan saya. Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang telah mendukung selama ini,” tandasnya. (*)

Sumber: kompas.com, Unesa

Bagikan artikel ini ke :
error: