Kisah Jenderal TNI yang Dulu Hidup Susah, Bantu Kakek Bertani Demi Sesuap Nasi

Kisah Jenderal TNI yang Dulu Hidup Susah, Bantu Kakek Bertani Demi Sesuap Nasi
Kisah Jenderal TNI yang Dulu Hidup Susah, Bantu Kakek Bertani Demi Sesuap Nasi. (Foto:, istimewa)

ONEANEWS.com – Kisah Jenderal TNI yang masa mudanya penuh Perjuangan demi kelangsungan hidup. Ia bahkan rela tidak belajar demi membantu kakeknya bertani. Keteladanan seorang anggota TNI dari dulu sampai sekarang masih menorehkan tinta emas dalam perjuangan menjadi seorang abdi negara.

Sebagian besar dari mereka mesti melalui perjalanan panjang dan penuh perjuangan untuk menggapai cita-citanya. Perjuangan dan perjalanan yang tidak mudah itu akan terbayarkan dengan kesuksesan yang tidak bisa dibayar dengan materi apapun.

Terlebih, perjuangan yang dilakukan betul-betul dimulai dari bawah, seperti pernah membantu sang kakek bertani sampai tak sempat belajar.

Saat dewasa, buah manis pun dipetik, pangkat bintang empat di pundak pun bersarang. Ini merupakan pencapaian yang tidak sembarangan.

Jenderal TNI (Purn) Mulyono
Jenderal TNI (Purn) Mulyono. (Foto: istimewa)

Jenderal TNI (Purn) Mulyono bukanlah orang sembarangan. Ia adalah Jenderal TNI bintang 4 yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Gatot Nurmantyo pada tahun 2015.

Jenderal Mulyono lahir di Boyolali, Jawa Tengah. Ia terlahir bukan dari keluarga yang berada, sehingga memaksanya berjuang untuk hidup dan melakukan apa saja demi bisa menyantap sesuap nasi.

Bahkan, Jenderal Mulyono pernah membantu sang kakek untuk bertani sepulang sekolah saat teman-teman sebayanya bermain. Mulyono memilih untuk bertani dan memperjuangan hidupnya sendiri agar tidak ketinggalan dengan teman-temanya yang sudah lahir di keluarga berada.

Kondisi tersebut dirasakan Mulyono sampai ia duduk di bangku SMP. Masa itu, Mulyono juga berada di kondisi yang memprihatinkan namun baginya pendidikan adalah hal yang penting. Ia melanjutkan sekolah sampai SMA di SMA Negeri 1 Boyolali.

Mulyono mengawali karier menjadi seorang anggota TNI dan lulus dari Akabri tahun 1983. Selepas lulus dari Akabri, Mulyono kemudian berdinas di Yonif/Wiratama, Korem 131/Santiago, Kodam VII/Wirabuana sebagai Komandan Pleton.

Pada tahun 2006, Mulyono kemudian mendapatkan jabatan sebagai Asisten Operasi Kaskostrad. Tiga tahun setelahnya, pada tahun 2009, Mulyono diberi kepercayaan untuk menjadi Komandan Resimen Taruna Akademi Militer di Magelang.

Puncaknya pada 15 Juli 2015 sampai 22 November 2018, Mulyono diberi amanah untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan KSAD sebelumnya yaitu Gatot Nurmantyo.

Dalam catatan Dinas Penerangan TNI AD, Mulyono pernah menjalani beberapa operasi seperti operasi Irian Jaya pada tahun 1984 dan operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1987, 1988, dan 1992. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: