Kasus di Parepare Meningkat, Pegiat hingga Komunitas Kampanye Cegah Penularan AIDS

Kasus di Parepare Meningkat, Pegiat hingga Komunitas Kampanye Cegah Penularan AIDS
Kasus di Parepare Meningkat, Pegiat hingga Komunitas Kampanye Cegah Penularan AIDS. (foto: istimewa)

ONEANEWS.com – Memperingati hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2024, sejumlah pegiat dan pemerhati AIDS dari berbagai kelompok, komunitas, instansi Kesehatan, Rumah sakit, Puskesmas, sekolah hingga perguruan tinggi, menggelar berbagai kegiatan sebagai upaya menekan angka kasus HIV/AIDS di Indonesia khusunya di kota Parepare, Sulawesi selatan.

Salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah, dengan menggelar kampanye cegah penyebaran AIDS dipusatkan di pelataran monumen patung cinta Habibie dan Ainun kota Parepare, Minggu, 1 Desember 2024. Mereka secara bergantian memberikan orasi tentang bahaya penyakit AIDS dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyakit tersebut.

Dalam orasinya, Kepala Bidang Kesmas Kesling dan P2P Dinas Kesehatan Kota Parepare, Edi Kusuma menyebutkan, jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia terus alami penambahan, tak terkecuali di kota Parepare.

“untuk kasus HIV pada tahun ini di kota Parepare ada peningkatan. untuk tahun ini kita mencatatkan 70 kasus baru di kota Parepare, yang menjalani perawatan tidak ada namun untuk pengobatan, kita mengobati sebanyak 243 orang dimana 52 persen adalah masyarakat berKTP Parepare dan 48 persen selain kota Parepare,”terangnya

Menurut Edi, peningkatan kasus HIV di kota Parepare juga dibuktikan dengan adanya pengembangan fasilitas layanan pengobatan, sebelumnya dari dua layanan hingga berkembang ke semua Rumah Sakit dan Puskesmas.

“peningkatan kasus HIV juga ditandai dengan pengembangan layanan. Peran serta seluruh layanan di kota Parepare karena untuk kemajuan di sector Kesehatan terlihat jelas karena beberapa tahun ini, tepatnya di tahun ini 2020-2021 memang ada pengembangan layanan dimana tadinya ada dua layanan yang mampu untuk pengobatan saat ini kita semua puskesmas dan rumah sakit sudah mampu untuk melakukan pengobatan,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Konselor HIV Indonesia Cabang Parepare, Abdul Risal mengatakan, kegiatan yang mengusung tema semua kita bisa, tersebut bertujuan untuk penanganan atau pengendalian HIV/AIDS dibutuhkan kebersamaan.

“kegiatan hari AIDS yang kita laksanakan Bersama dengan penggiat pemerhati HIV/AIDS tentunya masyarakat di kota Parepare yang bergabung tadi pagi tujuannya Bersama kita bisa. Jadi untuk penanganan pengendalian HIV/AIDS dibutuhkan kebersamaan seluruh pihak, bukan hanya tenaga Kesehatan tenaga medis, tapi yang paling penting adalah masyarakat,”jelasnya.

“karena yang menyebabkan tidak mau berobat, orang tidak mau tes karena orang tersebut takut terstigma diskriminasi. Kalau tidak tes dan tidak berobat Ketika terinfeksi maka penyebaran HIV ini semakin akan meningkat. Makanya dibutuhkan masyarakat seluruh elemen, Ketika terinfeksi masyarakatlah yang mensupport,”ujarnya.

Pada kesempatan itu berbagai kegiatan yang dilakukan diantaranya orasi dan sosialisasi eksperimen Bersama aktivis HIV/AIDS, Booth pemeriksaan Kesehatan HIV gratis, konseling, penyuluhan HIV, lomba rangking satu tingkat SLTA sederajat. (rls)

Bagikan artikel ini ke :
error: