Workshop Peningkatan Kompetensi Peran DJPb sebagai Trefa di Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Workshop Peningkatan Kompetensi Peran DJPb sebagai Trefa di Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Workshop Peningkatan Kompetensi Peran DJPb sebagai Trefa di Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. (foto: istimewa)

ONEANEWS.com – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) cq. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (APK) melaksanakan Workshop Peningkatan Kompetensi Peran DJPb sebagai TREFA (Treasurer RCE & Financial Advisor) di Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di Jakarta, 16-18 Okt 2024.

Workshop dihadiri oleh 200 lebih peserta terdiri dari pejabat eselon III dari Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kantor Wilayah dan eselon IV dari Seksi Verifikasi dan Akuntansi seluruh Indonesia.

Acara dibuka oleh Sekretaris Ditjen Perbendaharaan dengan keynote speech Direktur APK Fatma Sari Fatma. Direktur APK dalam paparannya menjelaskan tujuan dilaksanakan workshop adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM DJPb atas peran strategis kantor vertikal DJPb sebagai TREFA khususnya terkait dengan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

“Saat ini Direktorat APK sedang menyusun strategi organisasi terkait dengan tugas fungsi Direktorat APK ke depan yang sejalan dengan strategi Pengembangan organisasi DJPb (Next Treasury). Direktorat APK dalam penguatan tugas dan fungsi TREFA telah membangun framework untuk pengembangan dan penajaman strategi organisasi Direktorat APK” kata Fatma.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan Arif Wibawa, menjelaskan bahwa TREFA diharapkan mendukung transformasi baru modern guna efisiensi dan efektifitas DJPb baru ke depan, serta dalam menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang.

“Pimpinan memiliki harapan besar kepada seluruh insan perbendaharaan, terutama dalam bidang akuntansi dan pelaporan keuangan (APK) bahwa tidak sekedar pembinaan dan penyelesaian APK namun bagaimana mengintegrasikan dengan laporan keuangan pada pemerintah daerah.” kata Arif Wibawa.

Arif juga menerangkan bahwa ke depan kebijakan dan juknis yang disusun DJPb akan lebih memastikan bahwa belanja negara dalam APBN dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, sehingga tidak sekedar dapat tersalur dan DIPA terserap. Untuk itu efektivitas belanja satuan kerja akan menjadi sasaran evaluasi mendalam.

“Saya harap, dalam workshop ini, para peserta dapat berdiskusi secara aktif dengan narasumber terkait tugas dan fungsi DJPb terutama TREFA sehingga ada value added, baik bagi peserta maupun panitia dari pusat”. Arif meneruskan.

Workshop yang diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut diawali dengan pretest bagi seluruh peserta dan diakhiri dengan post test guna mengukur seberapa jauh peserta memahami materi yang diberikan dan menjadi alat ukur keberhasilan kegiatan dari sisi pencapaian target dan sasaran.

Beberapa materi yang dibawakan oleh narasumber antara lain Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pengembangan Strategi Organisasi DJPb, Pengembangan Integrasi Pelaporan Kinerja dan Pelaporan Keuangan, Pengembangan Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pusat dan Daerah, Penajaman Fungsi Pembinaan SAI Untuk Peningkatan Kualitas LKKL, Penguatan Peran Kantor Vertikal Dalam Pengembangan GFS Korporasi Publik, Penguatan dan Pengembangan Analisis Laporan Keuangan Akuntansi Pusat. Semua materi yang disajikan disampaikan secara lugas oleh narasumber dalam rangka Next Treasury. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: