Diduga Cemarkan Nama Baik, Ketua HMI Pinrang Lapor Balik Oknum Kades

Diduga Cemarkan Nama Baik, Ketua HMI Pinrang Lapor Balik Oknum Kades
Diduga Cemarkan Nama Baik, Ketua HMI Pinrang Lapor Balik Oknum Kades. (Foto: Suardi)

ONEANEWS.com – Ketua Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Pinrang Hasan Suhada melaporkan balik oknum kepala desa Samaenre ke Polres Pinrang. “Laporannya sudah diterima di SPKT Polres,” katanya saat dihubungi Sabtu (17/8/2024).

Data yang diperoleh laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/543/VIII/2024/SPKT/POLRES PINRANG/POLDA SULAWESI SELATAN tanggal 15 Agustus 2024. Terkait laporan palsu yang dilayangkan oknum kades Samaenre.

Hasan mengatakan, pada Juni 2024 oknum kades Samaenre melaporkan dirinya. “Informasi yang saya dapat oknum pak kades itu menduga dirinya yang melaporkan kasus pemotongan dana bansos di rekening warga, tapi buktinya tidak ada,” ungkapnya.

Dugaan pemotongan dana bansos yang viral di media sosial itu diduga dilakukan oleh LK orang dekat oknum kades Samaenre. Dan saat ini dalam penanganan pihak kepolisan resort Pinrang.

Hasan mengaku dugaan yang sengaja digaungkan oknum kades Samaenre itu untuk merusak naman baiknya dimasyarakat desa Samaenre. “Jelas ini pembunuhan karakter,” ujarnya.

Bahkan kata Hasan, salah seorang saksi yang diajukan oknum kades Samaenre mengaku memberikan keterangan dibawa tekanan oknum kades tersebut di depan penyidik. “Makanya saksi yang diajukan oknum kades tersebut mencabut keterangannya,” ungkapnya.

Informasi yang beredar menyebutkan, Oknum kades tersebut sakit hati terhadap ketua HMI cabang Pinrang ini lantaran disinyalir akan mencalonkan diri dalam pemilihan Kepala Desa Samaenre.

“Dari awal saya sudah tegaskan, tidak akan maju mencalonkan diri untuk menjadi kepala desa ,tapi tetapi antipati terhadap saya,” terangnya.

Hasan berharap pihak kepolisian resort Pinrang menyelesaikan kasus ini seadil adilnya. “Biar jelas siapa yang salah dan siapa yang benar,” jelasnya.

Sebelumnya Kades Samaenre Sudirman membantah LK, oknum yang diduga melakukan pemotongan dana bansos di rekening warga adalah orang dekatnya. “Dia tokoh masyarakat, tapi tidak dekat dengan saya,” katanya. (*)

Bagikan artikel ini ke :