Pemkot Harap Skenario Massa Geruduk Kantor KPU Parepare Hanya Terjadi di Simulasi Pengamanan Pilkada

Pemkot Harap Skenario Massa Geruduk Kantor KPU Parepare Hanya Terjadi di Simulasi Pengamanan Pilkada
Pemkot Harap Skenario Massa Geruduk Kantor KPU Parepare Hanya Terjadi di Simulasi Pengamanan Pilkada. (Foto: oneanews)

ONEANEWS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare berharap skenario di simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) tidak terjadi pada pemilihan Kepala daerah (serentak) 2024 di Kota Parepare.

Hal itu disampaikan, Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare yang diwakili Asisten III Eko W Ariyadi, saat menghadiri simulasi Sispamkota dalam rangka operasi mantap praja pallawa 2024-2025 sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pilkada serentak.

Simulasi tersebut digelar Polres Kota Parepare yang berlangsung di Lapangan Binalipu, Kelurahan Bumi , Kecamatan Bacukiki Barat, Selasa, (30/7/2024).

Dalam sispamkota itu, menampilkan sekelompok massa yang melakukan protes atas hasil Pilkada hingga berujung kericuhan. Massa terlibat bentrokan dengan aparat keamanan.

Namun petugas gabungan yang berjumlah 350 personil, berhasil mengendalikan situasi. Kericuhan bisa diredam sehingga tidak berujung kerusuhan.

Hadir pada kegiatan itu, komisioner KPU Kota Parepare Ilham Muhtar, Nur Isla, Kapolres Kota Parepare, AKBP Arman Muis, Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel, Kompol Ramli, dan perwakilan Kodim 1405/Parepare. Termasuk hadir pula, perwakilan Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri Kota Parepare.

Asisten III Pemkot Parepare, Eko W Ariyadi berharap agar proses pemilihan kepala daerah nanti dapat berjalan aman tertib dan terkendali, dengan segala upaya yang dilakukan salah satunya dengan menggelar simulasi ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

“Kita berharap, bagaimana pengamanan itu sendiri tentu saja itu menjadi bagian dari seluruh proses pemilu. Pemerintah Daerah berharap kejadian-kejadian yang diskenariokan tadi cukup dalam skenario saja,” terang Eko.

Dengan adanya simulasi ini kata Eko, kesiapsiagaan TNI/Polri dalam rangka mengamankan jalannya Pemilukada nanti, bisa terjaga. Para TNI/Polri juga terlatih untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan.

“Yang paling penting bagaimana Polisi dan TNI menjaga keamanan dan ketertiban itu sendiri. Tentunya juga dukungan dari pihak pemkot untuk pengamanan, seperti Satpol, Damkar yang membantu dan membackup hal yang dibutuhkan dalam pengamanan. Karena kerja sama memang perlu dibutuhkan antar instansi,” tandasnya. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: