Bakhtiar Tijjang The Profesor dan Isu Pendidikan Tinggi Gratis dalam Pilkada Parepare

Bakhtiar Tijjang The Profesor dan Isu Pendidikan Tinggi Gratis dalam Pilkada Parepare
Rektor Institut Andi Sapada, Prof Dr Bakhtiar Tijjang. (Foto: Dok. Pribadi)

Oleh: The Profesor Bakhtiar Tijjang

ONEANEWS.com – Sebuah kutipan anonim mengatakan bahwa “seorang Pendidik hendak memperbaiki, sementara seorang Politisi hendak berkuasa”, hal ini diperkuat oleh adegium yang mengatakan bahwa politik adalah seni dalam memainkan kepentingan dan kepentingan tertinggi dalam siasat politik adalah ‘kekuasaan’.

Kutipan dan adegium di atas adalah kristalisasi dari setiap pengalaman politik baik pengalaman kalah maupun pengalaman menang. Namun bagaimana jika dia Poros kepentingan diatas, yang dibawa oleh Pendidik dan Politisi kemudian bertemu dan saling memanfaatkan untuk raihan atau pencapaian kekuasaan dalam konteks mengelola kebijakan dan kewenangan. Tentu menarik untuk dipikirkan dan ditelaah lebih dalam.

Tidak sedikit kaum intelektual yang selama ini bercokol di kampus-kampus, ruang-ruang kelas dan berbagai penelitian kemudian berhijrah untuk sebuah ikhtiar melalui dedikasi untuk memajukan peradaban manusia melalui kekuasaan untuk mendidik masyarakat secara luas diluar konteks pendidikan secara formal.

Pernah ada seorang pengusaha yang ditanya oleh host dalam sebuah perbincangan politik, kenapa anda harus terjun ke politik, sementara secara ekonomi anda sudah mapan dan seringkali bersedekah kepada kaum miskin kota, dan jawaban sangat logis dengan mengatakan bahwa dengan hartaku sekarang saya bisa memberi makan keluarga besar karyawanku, namun dengan kewenangan dan kuasa saya bisa memperluas kebaikan ku, sungguh sebuah niat yg luar biasa, namun sekali lagi hanya memberi ruang baginya untuk memberi lebih luas.

Sementara bagaimana ketika seorang pendidikan ditanyakan hal tersebut, saya lebih suka membayangkan bahwa jawabannya adalah “dengan kewenangan dan kekuasaan saya akan mendidik lebih banyak orang untuk hidup lebih baik”, bukankah janji Tuhan akan meninggikan derajat kaum berilmu itu.

The Profesor, Bakhtiar Tijjang adalah seorang pendidik dan telah melalui berbagai pendidikan, tentu mengerti bagaimana pendidikan bisa mengubah cara berpikir seorang manusia.

Ikhtiar Bakhtiar Tijjanng untuk berdedikasi tentu dalam benak idealisme harus mendapat tempat yang tepat untuk menguji bagaimana masyarakat melihat realitas warga kota masa kini.

Kota adalah indikator bagaimana majunya peradaban manusia, dari berburu, agraris hingga tiba pada era artificial intelligence. Dan Parepare adalah kota kedua setelah Makassar sebagai ibukota Provinsi. Parepare disadari betul oleh beliau sebagai Poros inter konektifitas Ajattapareng menuju perkembangan aglomerasi kota. Dan pendidikan rakyatnya harus lebih maju.

Berbicara sesuatu, maka yang paling pas adalah mereka yang bergelut dan alam kehidupan tersebut, maka ketika Pendidikan menjadi Isu maka Pendidiklah yang layak memimpin. Sebab di kepalanya adalah bagaimana mereka terdidik karena hanya dengan terdidik lah maka kehidupan akan lebih baik.

The Profesor Bakhtiar Tijjang mendidik rakyat memajukan kota dan membahagiakan keluarga. Layak memimpin Parepare. Jangan menjual masa depan kotamu saudaraku. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: