Staf Ahli Jaksa Agung Ceritakan Kisah Syekh Yusuf Al Makassari di Haul 2024

Staf Ahli Jaksa Agung Ceritakan Kisah Syekh Yusuf Al Makassari di Haul 2024

ONEANEWS.com – Staf Ahli Jaksa Agung bidang Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Internasional Kejaksaan RI, Leonard Eben Ezer Simanjuntak yang juga mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan turut hadir dalam kegiatan Haul Akbar Syekh Yusuf Al Makassari Attamu Taung Tahun 2024.

Haul dilaksanakan oleh IKB PPSP Ujung Pandang di Lingkungan Makam Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makassari Al-Bantani di Jalan Syech Yusuf – Lakiung Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Sabtu (25/5/2024), pagi.

Inisiator Haul Akbar Syech Yusuf tahun 2023 itu menyampaikan sambutannya bahwa Syekh Yusuf Abul Mahasin Taj Al Khalwati Al Makassari Al Bantani diberi gelar oleh pendukungnya sebagai Tuanta Salamaka ri Gowa (Tuan Guru Penyelamat kita dari Gowa).

“Apa yang telah dilakukan oleh Syekh Yusuf sehingga dikenal, beliau dianggap sebagai bapak di kumpulan masyarakat Islam di Afrika Selatan yang berjuang “mewujudkan persatuan dan kesatuan untuk menentang penindasan dan faham adanya perbedaan kulit dan etnis”. Syekh Yusuf lebih dahulu memperjuangkan “Persatuan dan Kesatuan” menentang penindasan serta menunjukkan pada dunia Cinta dan Kasih tanpa mengenal perbedaan,” ungkapnya.

Hal ini pula yang, lanjut Leonard, menginspirasi perjuangan Nelson Mandela (Mantan Prsiden Afrika Selatan) bahwa “warna kulit tidaklah membedakan manusia dimata Tuhan” sehingga Nelson Mandela menyebut Syekh Yusuf sebagai “Salah Seorang Putra Terbaik Afrika”.

“Kita bangga beliau bukan hanya Ulama Besar, tapi juga Tokoh Anti Apartheid sehingga beliau di Afrika Selatan (pengasingan) mampu menyandang National Hero oleh Pemerintah Afrika Selatan,” kata dia

Leonard melanjutkan kisahnya bahwa Syekh Yusuf dalam perjalanan hidupnya senantiasa mengorbankan semangat jihad bagi rakyat Banten dan menjalin Kerjasama dengan pasukan Makassar dan Bugis yang datang ke Banten, memimpin pasukan untuk melakukan perlawanan perang gerilya melawan Belanda.

“Selama beliau gerilya tetap menyebarkan Islam begitu pula saat beliau ditangkap dan dibuang/diasingkan, beliau tetap meysiarkan agama islam dan memiliki pengikut (di Srilangka). Konsistensi dan kegigihan beliau apapun akibat/resikonya terhadap dirinya harus kita contoh/teladani, semangat Jihad untuk menentang penindasan,” jelas dia.

“Pada saat ini kita harus berani berkorban dan dengan semangat kolaborasi serta bersinergi untuk terus membangun Sulawesi Selatan dan Indonesia yang lebih bai,” ujar dia.

Dia mengatakan, suatu tekad dan kegigihan menentang penjajah, apa yang dilakukannya karena Syekh Yusuf selalu Bicara dengan Hati yang mengingatkan dirinya kepada Abuya Munfasir dari Banten ketika dirinya bertugas sebagai Kajati Banten.

“Haul ini maknanya adalah Silaturahmi dan Membangun Silaturahmi, dapat memanjangkan dan meluaskan rezeki kita semua yang hadir dan terutama hari ini Haul Akbar kedua Syekh Yusuf Al Makassari semakin banyak yang hadir dan semakin besar rasa kebanggaan kita akan masyarakat Sulawesi Selatan yang pernah memiliki beliau, bahkan Indonesia dan Dunia,” kata dia.

“Harapan saya Haul Akbar tahun depan akan semakin menggaung dan tidak hanya dihadiri di Wilayah Selatan Maupun Indonesia namun dihadiri dari Negara-negara lainnya,” harapnya.

Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua yang hadir, Prof Harris Arthur Hedar selaku Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar PPSP IKIP Ujung Pandang serta Panitia Penyelenggara (PPSP IKIP Ujung Pandang, Kejaksaan (Kejati,Kejari Gowa, Kejari Makassar), Penjaga Kubur Dg.Sigollo, Pembawa dan tidak lupa keluarga besar keturunan beliau Syekh Yusuf Al Makassari, dan terutama masyarakat sekitar makam yang telah bersedia dan Ikhlas mendukung Haul Akbar ini.

Diakhir acara, Leonard Eben Ezer Simanjuntak memberikan Alquran kepada beberapa peserta haul, anak panti asuhan dan disabilitas tuna Netra berupa 1.000 (seribu) Al qur’an ukuran kecil dan 150 Alquran ukuran besar. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: