BPBD Pinrang Tinjau Abrasi Sungai Saddang di Babana

BPBD Pinrang Tinjau Abrasi Sungai Saddang di Babana
BPBD Pinrang Tinjau Abrasi Sungai Saddang di Babana. (Foto: BPBD Pinrang)

ONEANEWS.com – Kalaksa BPBD Pinrang DR Rhommy Manule meninjau abrasi sungai yang menyebabkan satu unit gedung sarang walet ambruk masuk ke Sungai. kehadiran Kalaksa BPBD Pinrang di dampingi Kabid PSDA, Danramil dan Kapolsek Duampanua dan tokoh masyarakat Dusun Babana.

Kalaksa BPBD Pinrang, DR.Rhommy Manule, mengatakan,Saat ini , terjadi perubahan bentang alam daerah aliran sungai, apalagi di daerah hilir, tepatnya Dusun Babana dan Dusun Cillelang Desa Bababinanga ini merupakan wilayah yang berhimpit dengan aliran Sungai Saddang.

“Itu sudah kami amati dan temukan sejak kedatangan kami saat kejadian tanggal 7 dan 8 Maret lalu” kata dia saat melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Bababinanga, Selasa (16/4/2024).

Saat itu kata dia, BPBD dan pihak terkait langsung mengevakuasi warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut.

“Mengapa? Perubahan alur dan arus sungai ini, dapat terjadi cepat atau lambat dipengaruhi oleh faktor perubahan iklim dan cuaca yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” ujar dia.

Menurut dia, faktor itu dipengaruhi curah hujan, hidrometeorologi, tekstur topografi, morfologi tanah dan geomorfologi yang semuanya bersiklus sebagai perubahan lingkungan.”l

“Saat ini, kami BPBD bersama tim melakukan pemetaan dan survei jejak, yang dilakukan bersama Dinas PSDA, TNI-Polri untuk memitigasi potensi dampak abrasi sungai di Dusun Babana,” ungkap dia.

Selain itu kata dia BPBD dan pihak terkait
juga melakukan sosialisasi kepada seluruh warga masyarakat untuk selalu waspada dan berkoordinasi dengan Kepala Desa dan aparat pemerintah setempat.

BPBD bersama Tim survey jejak, lanjut Rhommy menemukan adanya luasan dan bentangan abrasi sungai di Dusun Babana.

Sementara Kabid PSDA Husni mengatakan,Temuan ini segera dikoordinasikan ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang Pompengan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Husni juga mengatakan, di lapangan juga ditemukan abrasi sungai yang menggerus dan merubuhkan tebing sungai.

“Hasil pengamatan lapangan, kami temukan sepanjang kurang lebih 2 km bentangan abrasi sungai yang terjadi, dan kurang lebih 200 m bentangan abrasi sungai yang merubuhkan tanggul penguat hampir mendekati pemukiman warga,” beber dia.

Menurut dia, Dinas PSDA Pinrang sedang menyiapkan justifikasi teknisnya untuk penanganan abrasi sungai dengan pihak BBWS Jeneberang Pompengan, yang diperkuat data dukung BPBD Pinrang.

Sebelumnya sebuah gedung sarang walet ambruk . Bangunan yang berusia puluhan tahun itu ambruk, akibat tebing sungai yang rapuh, dengan kandungan tanah lempung pasir.

Kepala Desa Bababinanga Muhammad Tayyeb tidak menampik bangunan yang ambruk itu sudah berusia uzur. “Bangunan itu memang sudah tua,” kata dia.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. “Jauh sebelum kejadian , pemilik gedung tersebut kita sudah ungsikan ke tempat yang aman,” tandasnya. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: