Hadiri Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Megawati: Hei Polisi Hei Tentara Jangan Intimidasi Rakyatku

Hadiri Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Megawati: Hei Polisi Hei Tentara Jangan Intimidasi Rakyatku
Hadiri Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Megawati: Hei Polisi Hei Tentara Jangan Intimidasi Rakyatku. (Foto: Instagram/@pdiperjuangan)

ONEANEWS.com – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyikapi adanya dugaan terjadi kecurangan pada pemilu 2024.

Bahkan Megawati menyinggung adanya intimidasi kepada pendukung pasangan calon (Paslon) nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang dilakukan oleh aparat. Intimidasi tersebut kata Megawati digerakkan oleh lawan politiknya.

Hal itu, disampaikan saat Megawati memberikan sambutan dalam acara Kampanye Akbar konser Salam Metal Ganjar-Mahfud Menang Total, yang dipadati ribuan pendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

“Hei polisi, jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei Tentara, jangan lagi intimidasi rakyatku. PDI Perjuangan adalah partai sah di Republik ini. Artinya, diizinkan untuk mengikuti yang namanya pemilu. Pemilihan umum langsung adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian. Ingaaaatt!,” tegas Megawati disambut sorak massa yang memadati GBK.

Presiden RI kelima itu menyesalkan adanya tindakan intimidasi terhadap pendukung paslon nomor 03 tersebut. Megawati mengecam tindakan aparat kepolisian juga TNI yang melakukan tindakan represif.

“Kenapa sih kalian dibegitukan (diintimidasi)? Karena mereka takut kalah, dan, iya, mereka pasti kalah oleh kita di dalam satu putaran. Sanggup atau tidak?,” ujar Megawati.

“Jadi kalau mulai hari ini, mulai hari ini, ibu ndak mau lagi dengar, memangnya polisi itu siapa toh, yo, hayo, jangan so aksi loh. Eh eh eh eh, Panglima itu siapa, yo?,” ungkap Megawati.

Megawati menyebutkan sejumlah kasus yang menjerat pendukung kubunya. Kasus tersebut di antaranya pemeriksaan Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono, oleh kepolisian.

Selain itu, ada juga dugaan intimidasi meminta penurunan alat peraga kampanye berupa bendera di Gunungkidul.

Megawati mengatakan, ia berani bersuara karena dirinya mengetahui mana yang menjadi haknya.

“Kalau ibu enggak takut, karena ibu tahu hak ibu. Enak aja anak orang dipanggil polisi, itu, tahu nggak Pak Aiman tahu enggak Pak Aiman enak aja anak orang dipanggil. Kemarin, di Gunungkidul, baca ndak? Baca ndak?,” kata Megawati.

Acara tersebut dihadiri oleh ribuan pendukung, relawan. Tak hanya itu, kampanye akbar juga dihadiri oleh Ketua Umum partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud, dan sejumlah menteri dari PDIP. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: