BKKBN Sulsel Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu Bersama Mitra Kerja
ONEANEWS.com – Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI telah melaksanakan sosialisasi advokasi dan KIE pencegahan stunting dari hulu di hotel M Regency, Kec. Ujungpandang, Kota Makassar, jumat, (15/12/2023).
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga serta remaja terhadap program bangga kencana serta percepatan penurunan stunting dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen dan terintegrasi melalui dukungan dan komitmen pemangku kepentingan dan penentu kebijakan (stakeholders) dan pemangku kepentingan (mitra kerja) dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota.
Pembinaan ketahanan remaja merupakan bagian dari kebijakan pembangunan keluarga yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Pembinaan ketahanan remaja dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pertama, pendekatan teman sebaya (peer group) pada pusat informasi dan konseling remaja (pik-remaja) melalui pendidik sebaya dan konselor sebaya, serta kedua, pendekatan keluarga dengan meningkatkan kualitas pengasuhannya (parenting) oleh oleh orangtua melalui peran kader di kelompok bina keluarga remaja (bkr).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh anggota komis IX DPR RI Hj. Aliyah Mustika Ilham., S.E., M.AP dan Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI Nopian Andusti, S.E., MT. yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Shodiqin, SH., MM.
Nopian Andusti dalam sambutannya menyampaikan peran penting remaja dalam pembangunan bangsa agar menjadi generasi hebat, sehat dan berkualitas.
“Remaja memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa karena remaja yang akan melahirkan generasi-generasi yang akan datang menuju tahun keemasan pada 2045. Oleh karena itu, kalian harus mampu menjadi generasi hebat, sehat, dan berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan negara maju lainnya”. ujar Nopian.
Lebih lanjut, Hj. Aliyah Mustika Ilham juga menyampaikan harapan terhadap Duta Genre menjadi figur yang membantu pemerintah dalam memberikan pemahaman tentang tidak melakukan pernikahan dini.
“Duta genre diharapkan dapat menjadi figur yang dapat membantu pemerintah dalam hal ini BKKBN untuk mencegah stunting dari hulu dimulai dari lingkungan terdekat. Harapan kami bersama dengan BKKBN ditingkat kota, provinsi dan nasional untuk remaja di Sulawesi Selatan adalah bisa berkolaborasi dalam memberikan pemahaman bagi seusia mereka untuk tidak melakukan pernikahan dini dan melaksanakan rekomendasi dari BKKBN yakni menikah pada usia minimal 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria.” ujar Hj. Aliyah.
Remaja berperan sebagai pemutus rantai kasus stunting melalui program pencegahan stunting dari hulu dengan memperbaiki derajat gizinya, tidak terburu-buru menikah dan menghindari perilaku berisiko. Dalam merespon berbagai permasalahan remaja tersebut, bkkbn mengembangkan program generasi berencana (genre).
Kegiatan ini diharapkan mampu membekali remaja yang ada di Sulawesi Selatan dalam persiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. (*)