BKKBN Sulsel Launching Sekolah Lansia Ceria di Rampoang Palopo

BKKBN Sulsel Launching Sekolah Lansia Ceria di Rampoang Palopo
BKKBN Sulsel Launching Sekolah Lansia Ceria di Rampoang Palopo. (Foto: BKKBN Sulsel)

ONEANEWS.com – Demi meningkatkan kualitas hidup lansia yang tangguh yaitu lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat) dan berguna bagi keluarga dan masyarakat, BKKBN mengembangkan program Pembangunan Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan melalui pendampingan keluarga Lansia Tangguh.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH MM saat melaunching Sekolah Lansia Ceria di Kelurahan Rampoang, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Kamis (30/11/2023).

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palopo, Samsul Saide, Ketua Dharma Wanita Kota Palopo, Isnanda Hikma, Camat Bara, Dewa Gau.

Shodiqin menyebutkan BKKBN memiliki tugas dalam penyelenggaraan Keluarga Berencana dan pengendalian penduduk, dimana ruang lingkupnya mencakup seluruh siklus hidup manusia dimulai dalam kandungan hingga usia lanjut.

“Angka harapan hidup penduduk Indonesia rata-rata 74 tahun dimana persentase sekitar 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 28 juta, dimana Sulsel termasuk yang tertinggi harapan hidupnya sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari kita, bagaimana diberdayakan lewat Kelompok Bina Keluarga Balita dan Sekolah Lansia” sebut Shodiqin.

Menurut Shodiqin, lansia tidak hanya dipandang sebagai beban keluarga atau beban pembangunan, tetapi lansia dapat berperan dalam mendorong mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 lewat nilai-nilai positif pengasuhan anak dalam pencegahan stunting.

“Lansia biasa berperan dalam memberikan nasihat kepada anggota keluarga yang sedang hamil atau memiliki bayi terkait pengasuhan dan pola makanan sehat serta gizi seimbang dan pola asuh yang baik dan benar, karena stuting bukan hanya masalah kekurangan gizi namun juga sangat erat dengan pola asuh” ujar Shodiqin.

Shodiqin berharap Sekolah Lansia bisa di maksimalkan pembentukannya di setiap desa kelurahan sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup lansia di wilayah tersebut.

“Lewat sekolah lansia nanti akan ada pertemuan sebanyak 12 kali dengan materi dan modul yang telah disusun oleh BKKBN Pusat, materi ini sangat ringan dan dikemas menarik bagi lansia, seperti pengasuhan dan perawatan lansia dan senam lansia. Setelah selesai akan diwisuda dan bisa lanjut ke tahap selanjutnya” sebut Shodiqin.

Selain Itu, diharapkan para lansia memanfaatkan aplikasi GO LANTANG (GO Lansia Tangguh) melalui 7 dimensi lansia tangguh dan Perawatan Jangka Panjang bagi lansia.

Ketua Dharma Wanita Kota Palopo, Isnanda Hikma berharap pembentukan sekolah lansia ini lansia dapat mendorong terwujudnya lansia tangguh di Kota Palopo yaitu sehat, mandiri dan produtif.

” Kami berharap Sekolah ini bisa menjadi upaya kita bersama agar lansia yang ada di Kota Palopo bisa sehat dan mandiri, dan kedepan kita harapkan pembentukannya dikembangkan ke seluruh wilayah Kota Palopo,” harap Hikma.

Kepala DPPKB Kota Palopo, Samsul Saide mengatakan program Sekolah Lansia merupakan program khusus dari BKKBN dimana target tahun 2023 setiap Kabupaten membuat 1 sekolah lansia.

“Kami memilih Kecamatan Bara, karena kami melihat pemerintah kecamatan sangat proaktif dalam pemberdayaan lansia, dimana telah terbentuk kelompok lansia sehingga tinggal mengintegrasikan dengan Sekolah Lansia yang nantinya dapat lebih berkembang baik dengan pembelajaran dan modul yang ada di BKKBN” sebut Samsul.

Dalam kesempatan itu, Samsul mengatakan angka stunting di Kota Palopo masih cukup tinggi yaitu 23,8 persen masih jauh dari target nasional yaitu 14 persen di tahun 2024, meski demikian telah berada di bawah angka rata-rata Sulawesi Selatan yaitu 27,2 persen.

“Kami berharap lewat keterlibatan lansia dalam pengasuhan anak, angka stunting di Kota Palopo dapat kita turunkan bersama sesuai target 14 persen di tahun 2024, bahkan mencapai target Pj. Gubernur dan Pj. Walikota zero stunting” tutup Samsul.

Dalam launching ini dirangkaikan dengan kegiatan senam lansia dan pemeriksaan kesehatan lansia serta pemberian materi pembentukan sekolah lansia. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: