Wacana Pemekaran, Luwu Raya dan Bugis Timur Jadi Dua Provinsi Baru di Sulsel

Wacana Pemekaran, Luwu Raya dan Bugis Timur Jadi Dua Provinsi Baru di Sulsel
Wacana Pemekaran, Luwu Raya dan Bugis Timur Jadi Dua Provinsi Baru di Sulsel. (Foto: iStockphoto/Sony Herdiana)

ONEANEWS.com – Pemerintah mengkaji wacana pembentukan 6 provinsi otonomi baru di Pulau Sulawesi. Dua di antaranya berasal dari pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Meskipun rencana ini dihadang oleh moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) yang belum dicabut oleh Pemerintah Pusat, pemekaran di Sulsel dianggap penting untuk pemerataan pembangunan dan pengurangan rentang kendali pelayanan pemerintahan.

Provinsi Sulawesi Selatan saat ini memiliki luas wilayah 46.717 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih dari 8,85 juta jiwa.

Pembentukan dua provinsi baru di Sulsel diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan efisiensi pelayanan pemerintahan.

1. Provinsi Luwu Raya

Wacana pembentukan Provinsi Luwu Raya mencuat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, saat ini baru tiga kabupaten dan satu kota yang siap bergabung dengan provinsi ini.

Dengan memperluas pemekaran hingga lima kabupaten dan kota, Provinsi Luwu Raya diharapkan dapat memenuhi syarat pemekaran.

Kelima kabupaten dan kota tersebut adalah Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Luwu Tengah (sebagai pemekaran dari Kabupaten Luwu).

Kota Palopo diwacanakan sebagai ibukota Provinsi Luwu Raya dengan luas wilayah mencapai 17.695 kilometer persegi.

2. Provinsi Bugis Timur

Jika terwujud, Provinsi Bugis Timur akan memiliki luas wilayah 11.300 kilometer persegi.

Saat ini, sudah ada lima kabupaten yang siap bergabung dengan provinsi baru ini, yaitu Kabupaten Bone, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Sidenreng Rappang, dan Kabupaten Wajo. Kabupaten Bone diusulkan sebagai ibukota Provinsi Bugis Timur.

Meskipun rencana pemekaran ini sudah dirancang dengan matang, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah aturan moratorium DOB yang belum dicabut oleh Pemerintah Pusat.

Selain itu, perlu persiapan infrastruktur dan pelayanan publik agar provinsi-provinsi baru dapat berfungsi secara optimal.

Setelah pemekaran, Provinsi Sulawesi Selatan tetap memiliki luas wilayah signifikan, yaitu 17.721 kilometer persegi, dan penduduk di atas 5 juta jiwa.

Demografi penduduk Sulawesi Selatan mencakup suku Makassar dan Konjo di Selatan, Suku Bugis dan Benteng di tengah, serta Suku Enrekang, Suku Duri, dan Suku Toraja.

Rencana Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Menyingkap Kaya Budaya dan Potensi Daerah.

Sulawesi Selatan atau Sulsel adalah sebuah provinsi yang kaya akan keanekaragaman budaya dan potensi alamnya, kini tengah merancang rencana pemekaran wilayah.

Proses ini bertujuan untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berikut adalah rincian rencana pemekaran wilayah atau pemekaran daerah di Provinsi Sulawesi Selatan:

1. Bone Selatan: Palattae – Membuka Pintu Baru Menuju Kesejahteraan

Desa Kahu: Masyarakat setempat bercerita tentang keindahan alam dan kearifan lokal.

Bontocani: Sebuah destinasi pariwisata potensial dengan keunikan tradisi.

Patimpeng: Perkampungan yang memelihara tradisi dengan megah.

2. Kepulauan Taka Bonerate: Surga Tersembunyi di Selatan Sulawesi

Pasimasunggu: Menyajikan keindahan pantai dan kehidupan bawah laut yang menakjubkan.

Pasimasunggu Timur: Pemukiman nelayan yang menjadi bagian integral dari kehidupan laut.

3. Luwu Tengah: Walenrang – Melangkah Bersama Menuju Kemajuan

Walenrang Barat: Sentra ekonomi yang menawarkan potensi pertanian dan perdagangan.

Lamasi Timur: Melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

4. Pinrang Utara: Menata Destinasi Wisata yang Menggoda

Lembang: Menggali potensi keindahan alam dan seni budaya.

Duampanua: Kawasan dengan warisan sejarah yang memikat hati.

5. Toraja Barat: Balalambe – Merajut Tradisi dan Modernitas

Saluputti: Menawarkan keindahan alam yang mendalam dengan keunikan adat Toraja.

Rembon: Pusat seni dan kerajinan tradisional yang mempesona.

6. Toraja Barat Daya: Rindingalo – Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya

Buntu Pepasan: Pemukiman dengan nuansa sejarah yang kental.

Sesean Suloara: Mempertahankan kearifan lokal dalam setiap aspek kehidupan.

7. Wajo Utara: Siwa – Menyongsong Masa Depan yang Cerah

Pitumpanua: Pusat pendidikan dan inovasi yang menjanjikan.

Keera: Wilayah agroturisme yang memadukan pertanian dan keindahan alam.

8. Kota Rantepao: Jantung Kultural Toraja

Rantepao: Sentra pariwisata dengan kekayaan budaya dan keindahan alam.

Tallunglipu: Masyarakat yang menjunjung tinggi adat dan tradisi.

Sulawesi Selatan adalah provinsi yang berlokasi strategis, memiliki luas wilayah sekitar 62.482,54 km², dan terdiri dari 21 kabupaten dan 3 kota.

Proses pemekaran wilayah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat.

Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan Laut Flores di selatan.

Ragam Suku

Terdapat empat suku daerah di Sulawesi Selatan, yaitu suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.

Keberagaman budaya ini menjadi salah satu kekayaan yang memperkaya warna lokal dan menunjukkan harmoni antarbudaya yang eksis di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan rencana pemekaran ini, Sulawesi Selatan siap melangkah menuju masa depan yang lebih baik, mempertahankan kekayaan budaya dan mengoptimalkan potensi daerah. (*)

 

Sumber : palpos.disway

Bagikan artikel ini ke :