Legenda Orang Bunian Jambi, Makhluk Bertubuh Pendek dan Kaki Terbalik

Legenda Orang Bunian Jambi, Makhluk Bertubuh Pendek dan Kaki Terbalik
Ilustrasi Orang Bunian Jambi. (Foto: istimewa/net)

ONEANEWS.com – Orang bunian Jambi merupakan dalam cerita rakyat Sumatera. Makhluk ini kerap dilukiskan bertubuh pendek dengan kaki terbalik, tinggal di hutan, dan menghilang saat bertemu manusia.

Keberadaan orang bunian masih menjadi tanya tanya, namun sebagian warga Sumatra mempercayai adanya makhluk ini. Kisah orang bunian tidak hanya dikenal di Jambi, namun juga di wilayah Sumatera Barat.

Seperti apa legenda orang bunian Jambi? Simak penjelasannya melalui artikel berikut ini.

Legenda Orang Bunian Jambi

Menurut sebuah penelitian berjudul Cerita Rakyat Supranatural Urang Bunian Alahan Panjang dengan Uhang Pandak Kerinci yang dimuat dalam Jurnal Sasindo Unpam, Orang Bunian diyakini keberadaannya oleh masyarakat Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.

Masyarakat Alahan Panjang memiliki kepercayaan untuk tidak pergi sendirian ke hutan atau bukit dan menghindari ucapan takabur. Hal tabu ini dipercaya bisa mengakibatkan mereka bertemu orang bunian, yang tak kasat mata dan bisa berpura-pura jadi manusia.

Orang bunian kerap digambarkan tinggal di hutan, misalnya di hutan Gunung Kerinci, Jambi. Gunung Kerinci terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan Sumatra Barat. Tak heran jika cerita orang bunian terkenal di dua provinsi tersebut.

Awal mula orang bunian tidak diketahui, namun makhluk ini diyakini tidak jahat kepada manusia. Dalam tulisan karya Siti Masyitha Mardhatillah, dkk, dari universitas Negeri Padang tersebut dijelaskan, orang bunian juga diyakini memiliki kemampuan supranatural dan tidak kasat mata, sehingga hanya bisa dilihat orang-orang tertentu.

Orang bunian hidup di dimensi berbeda dengan manusia biasa. Sehingga jika ada yang terlihat, maka orang bunian tersebut memilih untuk bisa dilihat. Saat kasat mata, orang bunian memiliki penampilan seperti manusia biasa yang sangat menarik dan rupawan.

Meski begitu, keberadaan orang bunian kerap tidak disadari manusia biasa. Terkait pakaian, orang bunian mengenakan baju biasa saat berada di lingkungan manusia. Jika berada di dunianya, orang bunian mengenakan pelepah kayu sebagai pakaian.

Legenda orang bunian Jambi juga disebutkan dalam novel Anak-Anak Langit karya Mohd Amin MS. Orang bunian dikatakan sebagai makhluk halus yang tinggal di gunung dan hutan. Mereka memiliki perkampungan yang luar biasa indah dan tertata dengan baik.

Saking indahnya, para pendaki gunung yang masuk ke perkampungan orang bunian merasa betah dan terlena. Mereka lupa dunia luar hingga dinyatakan hilang saat mendaki. Perkampungan bunian juga memiliki perputaran waktu yang berbeda dengan dunia manusia.

Dalam novel tersebut dijelaskan, orang yang hilang bisa merasa tinggal di perkampungan bunian selama beberapa tahun. Padahal di dunia nyata dia baru hilang selama 2-3 hari. Nasib orang yang hilang selanjutnya bergantung pada kemurahan hati orang bunian.

Godaan orang bunian pada pendaki biasanya diawali menjelang maghrib dengan bau masakan. Aroma sedap seperti kentang goreng ini dikenal sebagai masakan dewa atau samba dewa. Sosok dewa dilukiskan sebagai perempuan cantik yang pintar masak, hingga bisa mengundang manusia biasa masuk dunia orang bunian.

Itulah sebagian legenda tentang orang bunian Jambi yang dikenal juga di Sumatera Barat dan Riau. Beda daerah bisa jadi berbeda pula kisah orang bunian yang dikenal. Sama halnya dengan sebutan orang bunian yang menggunakan istilah berbeda di tempat lain. (*)

 

Bagikan artikel ini ke :
error: