Cegah Penularan, Warga Binaan Rutan Pinrang Jalani Skrining ACF TBC

Cegah Penularan, Warga Binaan Rutan Pinrang Jalani Skrining ACF TBC
Cegah Penularan, Warga Binaan Rutan Pinrang Jalani Skrining ACF TBC. (Foto: Humas Rutan Pinrang)

ONEANEWS.com – Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pinrang menggelar pemeriksaan X-ray Thorax lanjutan kepada sembilan Warga binaannya Rabu, (8/11/2023).

Kegiatan atas kerjasama Rutan Pinrang dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Puskesmas Mattiro bulu dan Tirta Medical Center (TMC).

Kepala Rutan Pinrang, Sahril Efendi mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Dirwatkeshab Ditjenpas Kemenkumham RI No. PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC, dengan Intervensi Rontgen Dada yang bertujuan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yang berisiko tinggi/rentan terhadap penularan/penyebaran di dalam komunitas khususnya Lapas/Rutan.

Lebih lanjut, Sahril juga berharap skrining ini dapat menjadi langkah preventif bagi pihak Rutan untuk segera melakukan intervensi bagi Warga Binaan yang terindikasi atau suspek TB. Sehingga, tidak terjadi penularan secara masif di dalam Rutan.

“Kegiatan ini penting sekali kita lakukan, hal ini menyangkut hajat hidup orang banyak, bayangkan jika tuberkulosis tidak segera diatasi, bisa-bisa semua warga binaan tertular dan tidak menyadari akan hal itu,” ujarnya.

Sahril turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat selama pelaksanaan kegiatan.

“Ucapan terima kasih juga ingin kami sampaikan kepada pihak yang terlibat, ada dari Ditjen PAS, Kemenkes, Dinkes Pinrang dan Puskesmas Mattiro Bulu yang menjadi partner setia Rutan Pinrang dalam memberikan layanan kesehatan bagi Warga Binaan dan juga kepada Tirta Medical Center,” ucapnya.

Sementara itu, Supiati, Perawat Rutan Pinrang, mengungkapkan bahwa adapun bentuk intervensi yang dilakukan pihak Rutan kepada Warga Binaan yang dinyatakan suspek adalah melakukan isolasi, uji lab dahak positif atau negatif, bagi yang positif akan diberikan obat TB yang diminum selama 6 bulan, pemberian gizi seimbang berupa makanan ataupun suplemen, olahraga rutin dan yang terpenting adalah harus berhenti merokok selama pengobatan.

Ia mengimbau kepada seluruh Warga Binaan agar menerapkan perilaku pola hidup sehat dan olahraga rutin.

“Penting juga menjaga pola hidup sehat, jaga kebersihan lingkungan, khususnya kamar hunian, jangan meludah di sembarang tempat dan rutin olahraga setiap pagi,” pesannya Supiati.

Skrining gejala dilakukan oleh petugas kesehatan Rutan Kelas IIB Pinrang dan skrining CXR dilakukan oleh tim vendor X-Ray Tirta Medical Center (TMC) serta pemeriksaan sputum TCM dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang dan Puskesmas Mattiro bulu. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: