Cara Sederhana Membiasakan Anak Tidur Sendiri

Cara Sederhana Membiasakan Anak Tidur Sendiri
Cara Sederhana Membiasakan Anak Tidur Sendiri. (Foto: iStockphoto/FG Trade)

ONEANEWS.com – Membiasakan anak tidur sendiri tanpa ditemui orang tua bisa membuat anak cepat mandiri. Anak harus diajari cara tidur sendiri.

Caranya cukup melakukan beberapa kebiasaan sederhana dengan sendirinya. Misalnya dengan mengajari anak untuk makan sendiri, mandi sendiri, memakai baju sendiri, dan juga tidur di kamarnya sendiri.

Mengajarkan dan melatih anak untuk tidur sendiri bukanlah hal yang mudah. Kebiasaan ini juga tidak akan berlangsung dengan cepat. Harus dilakukan secara bertahap layaknya sebuah latihan yang membuat anak semakin terbiasa.

Dalam hal membangun kebiasaan ini, semakin cepat memulainya, maka akan semakin baik hasilnya. Awalnya memang anak akan merasa takut untuk bisa tidur sendirian, tetapi jika sudah dilakukan secara rutin maka anak akan mulai berani hingga akhirnya merasa nyaman tidur sendiri.

Dirangkum dari situs The Clay Center For Young Healthy Minds, ibu-ibu bisa melatih kemandirian anak agar bisa tidur di kamarnya sendiri melalui tips sebagai berikut ini.

1. Hilangkan Semua Distraksi

Tips pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan menyingkirkan segala distraksi pada anak, seperti laptop atau perangkat digital lainnya. Biasanya, anak bisa lupa waktu hingga larut malam jika tidak diawasi.

Ditambah lagi, stimulasi yang berkaitan dengan video game dan cahaya dari layar komputer akan membuat anak menjadi sulit tidur.

Ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman dan buat cahaya yang redup supaya anak bisa lebih cepat untuk tertidur. Gunakan tempat tidur anak untuk tempat beristirahat, bukan sebagai tempat bermain agar pikiran anak Anda juga bisa menghubungkan tempat tidur sebagai tempatnya hanya untuk beristirahat.

2. Tetaplah Bersama Anak, Lalu Perlahan Menjauh

Melatih anak tidur sendiri memang perlu dilakukan secara pelan-pelan. Sebagai awalan, harus tetap berada di sisi anak.

Seperti dengan menempatkannya di tempat tidur, menyentuhnya, duduk di sampingnya, duduk lebih jauh, dan seterusnya. Hingga akhirnya anak akan tahu bahwa Anda akan ada di sana.

Dengan melakukan langkah tersebut secara bertahap dalam jangka waktu tertentu, anak bisa tertidur. Anak telah mengetahui bahwa Anda akan selalu di sana, bahkan ketika Mom tidak ada.

Setelah anak telah merasa tenang dan aman, maka Anda bisa mengurangi kehadiran dengan berhenti berada di kamar sepenuhnya.

3. Temukan Cara agar Anak Tetap Tenang

Agar anak tidak takut tidur sendiri, tempatkan barang-barang yang disukainya di sebelah tempat tidur, contohnya seperti boneka.

Cara ini bisa membantu anak untuk menenangkan emosinya dan memungkinkan anak untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan.

Ketidakhadiran Anda mungkin saja bisa membuat anak merasa sepi. Maka, biarkan segala barang yang mereka sukai untuk menjadi temannya.

Adanya kehadiran barang kesukaan di kamarnya bisa membuat anak lebih tenang dan cepat terlelap.

4. Pertahankan secara Konsisten

Apabila anak tiba tiba datang ke tempat tidur Anda di tengah malam, tetap temani mereka untuk kembali ke kamarnya, tanpa banyak interaksi. Katakan kepada anak untuk kembali ke tempat tidur.

Bersikap tegaslah ketika sedang mengembalikan anak ke tempat tidurnya setiap kali hal tersebut terjadi. Semakin lama, anak pun akan mengerti bahwa ia memang harus tidur di tempat tidurnya.

5. Berikan Reward ketika Anak telah Berhasil Melakukannya

Beberapa anak akan menangis ketika pertama kali mencoba untuk tidur sendiri. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Terlebih lagi, masa anak-anak merupakan masa penyesuaian yang penuh dengan emosi.

Anak harus belajar banyak dan memahami hal yang baru terjadi di sekitar mereka. Oleh karena itu, Anda bisa menghargai dan mengapresiasi usaha anak apabila mereka sudah terbiasa tidur sendiri.

Biarkan anak untuk memilih sesuatu yang disukai karena sudah melakukan perilaku yang baik dan telah berusaha untuk mandiri.

Bagi sebagian besar anak-anak, belajar tidur sendiri bukan hal yang mudah. Setiap anak juga akan ada masanya ketika mereka merasa baik-baik saja untuk tidur sendiri, tetapi kemudian merasakan sesuatu yang berubah sehingga merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut.

Oleh sebab itu, Anda perlu untuk mengawasi dan memperhatikan perkembangan anak secara rutin, supaya anak bisa bertumbuh secara matang hingga bertambah dewasa.

Semoga bermanfaat. (*)

 

Bagikan artikel ini ke :
error: