Bawaslu Campus Talk di IAIN Parepare: Peran Mahasiswa Dinilai Besar dalam Tahapan Pemilu
ONEANEWS.com – Bawaslu Kota Parepare Menggelar Pelaksanaan Bawaslu Campus Talk yang dilaksanakan di Kampus Institut Agama Islam Negeri Kota Parepare, Jumat (20/10/2023).
Kegiatan Campus Talk kali ini dihadiri dan dibuka oleh Zainal Asnun Ketua Bawaslu Kota Parepare, Fadly Azis Anggota Bawaslu Kota Parepare, Dirga Achmad sebagai Narasumber dan Azlan Thamrin Kepala Pusat Bantuan Hukum Pusat IAIN Parepare sebagai moderator.
Zainal Asnun dalam sambutan menyampaikan, program yang diamanahkan Bawaslu RI, sasarannya melakukan mengembangkan pengawasan partisipatif antara lain di lingkungan akademik, mahasiswa masuk pada kaum milenial.
Selain itu, peran-peran mahasiswa sangat besar pada tahapan pemilu, sekarang memasuki tahapan DPT dan pencalonan.
“Peran ke depan yaitu mahasiswa sekalian, pemilih pemula ini belum terkontaminasi dengan partai politik sebelum melangkah lebih jauh, pemilih pemula ini kita mau isi mengenai Pengawasan Partisipatif. Mahasiswa juga sebagai intelektual menjadi perpanjangan tangan Bawaslu. money politik ini yg mau kita tertibkan dan cegah bersama mahasiswa sebagai kaum millenial Pemilih Pemula,” jelasnya.
Dirga Achmad dalam materinya Partisipasi Pemilih Pemula dalam Pemilu 2024 bahwa Pemilu sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Adapun tantangan Pemilu dan Demokrasi Indonesia yaitu politik transaksional, isu SARA dan Penyebaran Hoax/fake News, integritas penyelenggara Pemilu, civil society melemah/kurang Partisipatif, Tren Pelanggaran Pemilu yang dinamis, dan kurangnya pendidikan politik.
Mahasiswa sebagai garda terdepan dalam Pemilu. Pemilih Pemula yang cerdas yaitu pastikan terdaftar sebagai Pemilih, cari informasi dan rekam jejak, visi dan misi kandidat, aktif mengikuti perkembangan informasi Pemilu dan isu-isu politik, dan pastikan datang ke TPS menggunakan hak suara adapun hal yang harus di hindari golput, Hoax/Fake News, Money Politik, black campaign, dan Politisasi SARA.
“Jangan antipati dengan politik, kalo kita yang punya integritas dan kapabilitas tidak ambil peran, kekuasaan akan direbut dan diisi penjahat,” pernyataan penutup oleh Dirga Achmad. (*)