Mitos Friday the 13th, Disebut Sebagai Hari dan Angka Sial
ONEANEWS.com – Seperti judul sebuah film horor, Friday the 13th atau hari Jumat tanggal 13. Hari dan tanggal ini sering dianggap sebagai hari yang membawa kesialan. Simak asal-usul dan mitosnya berikut ini.
Sebenarnya, tidak ada sejarah pasti yang menulis mengapa Jumat tanggal 13 dianggap sebagai hari sial. Namun, keyakinan negatif mengenai angka 13 ini telah beredar selama berabad-abad.
Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai kepercayaan yang berkaitan dengan angka 13. Hingga dalam istilah psikologi dikenal sebagai “triskaidekaphobia”, yang merupakan ketakutan terhadap angka 13 ini.
Orang sering menghindari kegiatan atau keputusan yang melibatkan angka 13, seperti menghindari tanggal 13 di kalender atau tidak memasang nomor rumah yang berakhiran 13.
Mitos Friday the 13th
Dikutip dari laman history.com, keyakinan mengenai hari Jumat tanggal 13 yang membawa petaka atau kesialan sering disamakan seperti keyakinan melewati di bawah tangga, berpapasan dengan kucing hitam, atau menghancurkan cermin yang memiliki arti yang sama.
Meskipun asal usul pasti kepercayaan ini tidak begitu jelas, kepercayaan negatif terhadap angka 13 telah menjadi bagian dari budaya selama bertahun-tahun.
Di budaya Barat, angka 12 selalu dikaitkan dengan kebulatan termasuk 12 hari Natal, 12 bulan dalam setahun, 12 tanda zodiak, 12 tugas Hercules, 12 dewa di Olympus, dan 12 suku Israel. Namun, angka 13 selalu dianggap sebagai pertanda buruk dalam sejarah panjangnya.
Sebagai contoh, dalam Kode Hammurabi kuno, hukum ke-13 dilaporkan dihapus dari daftar peraturan hukumnya. Walaupun ini mungkin hanya kesalahan administratif, orang-orang yang mempercayai takhayul sering menganggapnya sebagai bukti hubungan negatif yang sudah lama ada antara angka 13 dan nasib buruk.
Asal-Usul Friday the 13th
Konsep angka 13 sebagai angka yang membawa nasib buruk telah menjadi bagian dari berbagai mitologi dan cerita tradisional di seluruh dunia. Menurut laman livescience.com, gagasan angka 13 sebagai angka sial ini mungkin berasal dari mitologi kuno.
Salah satu kisah yang sering dikaitkan dengan angka 13 berasal dari mitologi Norse, yang telah diungkapkan oleh penulis Donald Dossey dalam bukunya ‘Holiday Folklore, Phobias and Fun’ pada tahun 1992.
Dalam mitologi Norse, terdapat cerita tentang sebuah pesta makan malam yang diadakan untuk 12 dewa, yang dikenal sebagai salah satu kelompok yang paling kuat dan harmonis.
Namun, situasi berubah ketika tamu ke-13, yang tidak diundang, muncul. Tamu ke-13 ini adalah Loki, seorang dewa yang terkenal sebagai penipu.
Keberadaan Loki pada pesta tersebut mengacaukan suasana hati yang bahagia dan memicu kejadian tragis, termasuk serangan terhadap Balder, dewa kebahagiaan, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.
Selain mitologi Norse, terdapat juga hubungan antara angka 13 dan mitos Kristen. Salah satu contohnya adalah kisah Perjamuan Terakhir, di mana Yesus berkumpul dengan dua belas muridnya untuk makan malam.
Namun, salah satu murid, Yudas, dianggap sebagai tamu ke-13 yang “tidak beruntung” karena ia akhirnya mengkhianati Yesus kepada para pemimpin Yahudi, yang menyebabkan penangkapan dan penyaliban Yesus.
Lebih lanjut, dalam laman history.com dijelaskan bahwa pengaturan tempat duduk pada Perjamuan Terakhir diyakini telah memunculkan takhayul Kristen yang sudah lama ada bahwa kehadiran 13 tamu di meja adalah pertanda buruk, khususnya adalah pertanda mendekati kematian.
Meskipun kaitan negatif dengan hari Jumat kurang kuat, beberapa orang berpendapat bahwa ini juga terkait dengan tradisi Kristen. Mirip dengan bagaimana Yesus disalib pada hari Jumat, hari ini juga dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam kisah Alkitab.
Sebagai contoh, dikatakan bahwa pada hari Jumat, Hawa memberi Adam apel dari Pohon Pengetahuan, dan juga hari di mana Kain membunuh saudaranya Habel.
Kaitan antara angka 13 dan nasib buruk dalam berbagai cerita ini telah menciptakan persepsi negatif terhadap angka tersebut dalam budaya populer.
Hal Buruk Apa yang Terjadi pada Friday the 13th?
Masih dari laman History.com, pada hari Jumat, tanggal 13 Oktober 1307, Raja Philip IV dari Perancis memerintahkan penangkapan ratusan anggota Ksatria Templar, sebuah ordo keagamaan dan militer yang didirikan pada abad ke-12 untuk melindungi ‘Tanah Suci’.
Mereka ditahan dengan tuduhan melanggar berbagai hukum, tetapi sebenarnya alasan utama adalah raja ingin mengakses sumber daya finansial mereka. Banyak anggota Templar dieksekusi setelahnya.
Beberapa orang berpendapat bahwa kisah-kisah tentang Templar ini menjadi asal usul takhayul “Jumat tanggal 13,” tetapi seperti banyak legenda yang melibatkan Templar, kebenarannya tetap menjadi misteri.
Sejak itu, beberapa peristiwa traumatis telah terjadi pada hari Jumat tanggal 13, antara lain adalah:
- September 1940: Pemboman Istana Buckingham oleh Jerman
- Maret 1964: Pembunuhan Kitty Genovese di Queens, New York
- November 1970: Topan yang mengakibatkan lebih dari 300.000 kematian di Bangladesh
- Oktober 1972: Hilangnya pesawat Angkatan Udara Chili di pegunungan Andes
- September 1996: Kematian rapper Tupac Shakur
- Januari 2012: Tenggelamnya kapal pesiar Costa Concordia di lepas pantai Italia yang menewaskan 30 orang.
Itulah informasi terkait mitos dan asal usul Friday the 13th. (*)