Doa Nabi Muhammad SAW Panjatkan saat Sujud Terakhir dalam Salat

Doa Nabi Muhammad SAW Panjatkan saat Sujud Terakhir dalam Salat
Doa Nabi Muhammad SAW Panjatkan saat Sujud Terakhir dalam Salat. (Foto: iStock/ferlistockphoto)

ONEANEWS.com – Sujud merupakan sebuah gerakan dalam salat yang memiliki makna mendalam. Nabi Muhammad SAW selalu memanjangkan sujudnya dengan membaca sejumlah doa.

Menurut sebuah hadits yang termuat dalam Buku “Sifat Salat Rasulullah SAW” yang terabaikan karya Iwan Muliawan, saat sujud adalah waktu terdekat antara hamba dengan Rabbnya.

Dari Abu Hurairah RA ia mengatakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثَرِ الدُّعَاءَ

Artinya: “Yang paling dekat keadaan seorang hamba kepada Tuhannya adalah dalam keadaan sujud. Oleh karena itu perbanyaklah doa (di dalamnya).” (HR Muslim)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Allah SWT akan berada sangat dekat dengan hamba-Nya saat mereka sedang bersujud di salatnya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk memperbanyak doa pada sujud terakhirnya. Rasulullah SAW bersabda,

اَكْثَرُوا فِي السُّجُودِ مِنَ الدُّعَاءِ فَإِنَّهُ فَمِنْ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

Artinya: “Perbanyaklah olehmu berdoa di dalam sujud, karena doa di dalam sujud itu sangat layak diperkenankan.” (HR Ahmad dan Muslim)

Ada beberapa doa yang biasa Nabi Muhammad SAW panjatkan dalam sujud terakhir atau sujud-sujudnya, di antaranya:

1. Doa Nabi saat Sujud Terakhir Menurut HR Muslim dan Abu Dawud

Masih mengambil dari sumber yang sama, doa tersebut berbunyi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجَلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ.

Arab-latin: Allâhummaghfirlî dzambî kullahu diqqahu wa jallahu wa awwalahu wa âkhirahu wa alâ niyatahu wa sirrahu

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, dosaku seluruhnya, yang kecil dan yang besar, yang awal dan yang akhir, yang tersembunyi dan terang-terangan.” (HR Muslim dan Abu Dawud dari Abu Hurairah RA)

2. Doa Nabi saat Sujud Terakhir Menurut HR Muslim

Diambil dari buku Syarah Hisnul Muslim karya Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-Ahmad, berikut adalah doa nabi saat sujud terakhir yang kedua.

اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.

Arab-latin: Allahumma a’uudhubi ridhaaka min sakhatika wa bi mu’aafatika min ‘uquubatika wa a’uudhubika minka laa ihsii tsanaa an ‘alaika anta atsnayta ‘ala nafsika

Artinya: “Ya Allah, dengan ridha-Mu sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu, dan dengan ampunan-Mu aku berlindung dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari-Mu. Aku tidak kuasa menghitung pujian terhadap-Mu, seperti Engkau memuji diri-Mu sendiri.” (HR Muslim)

Dalam kitab Sunan an-Nasa’i juga terdapat bacaan doa nabi saat sujud terakhir dengan bacaan yang lebih pendek. Berikut bacaannya.

أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ عِقَابِكَ، وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka- Mu. Aku berlindung dengan Zat-Mu dari sifat-Mu.” (HR Muslim). (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: