Dibunuh atau Bunuh Diri? Misteri Mayat Pelayan Kafe Ditemukan Tergantung di Kamar Kos
ONEANEWS.com – Mayat perempuan pelayan kafe ditemukan dal kondisi tergantung di dalam kamar kosnya, di Jalan Sosial, RT 02 RW 08, Kelurahan Bukit Harapan, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (3/10/2023), malam.
Korban adalah perempuan inisial S (30) asal Toraja. Korban ditemukan usai petugas BPBD mendobrak pintu kamar kos korban karena terkunci.
Jasad korban kemudian dibawa oleh Call Center 112 ke RSUD Andi Makkasau Parepare. Jenazah tidak diotopsi, dan telah dibawa pulang ke kampung halamannya.
“Iparnya datang menjemput jenazah korban,” kata Wakapolres Parepare, Kompol Mutalib, Rabu (4/10/2023)
Saat mayat korban ditemukan, diperkirakan korban sudah meninggal selama 3 hari.
“Mayatnya diperkirakan sudah tiga hari saat ditemukan,” katanya.
Menurut informasi yang ia dapat, korban merupakan pelayan kafe yang tidak disebutkan nama kafenya maupun jenisnya.
“Kalau usianya sekitar 30 tahun. Iya (pelayan kafe), menurut masyarakat,” sebut Mutalib.
Korban diduga mempunyai masalah dengan suaminya, sehingga sang suami meninggalkan korban.
“Suaminya orang Papua, tapi ada masalah makanya pergi,” ucapnya.
Terungkap bahwa sebelum mayat korban ditemukan, korban didatangi seorang pegawai koperasi untuk menagih utang. Namun, penagih hanya bertemu dengan tetangga korban.
“Sebelum penemuan mayat ditemukan ada penagihnya dari koperasi. Di atas kamarnya (rumah tetangga) ada penjual nasi (makanan), jadi dia yang bayarkan (utang) pada saat itu. Nanti dia koordinasi kepada yang punya utang (korban),” ungkap Mutalib.
Sementara, Lurah Bukit Harapan, Andi Masdiana mengatakan awalnya ibu kos curiga karena S sudah beberapa hari ini tidak kelihatan keluar dari kamar kosnya. Korban juga dihubungi melalui ponsel namun tidak direspons.
“Dan sudah beberapa kali dichat oleh ibu kosnya tapi tidak direspons. Kemudian dicek di kamarnya, tetapi pintu kamarnya terkunci,” jelasnya.
Saat mengecek, tercium aroma tidak sedap yang bersumber dari dalam kamar korban. Ibu kos pun melapor ke polisi.
“Dan dari dalam kamar kos tercium bau yang menyengat, sehingga pemilik kosnya segera melaporkan hal tersebut ke polsek,” ujarnya.
Korban merupakan pendatang dan baru ngekos selama sebulan.
“Ceritanya datang dari Papua ngekos di sini. Sepengetahuan ibu kosnya, baru satu bulan,” tandasnya.
Beberapa fakta dan dugaan soal penemuan mayat tergantung di kamar kos:
Korban S berusia 30 tahun asal Toraja.
Korban ngekos di Jalan Sosial baru sebulan.
Korban merupakan pelayan di salah satu kafe. Tidak disebutkan kafenya.
Sebelum ditemukan, Ibu kos atau pemilik kos menghubungi korban melalui handphone namun tidak direspons.
Ibu kos mengecek langsung kamar korban tapi terkunci.
Ibu kos mencium adanya bau menyengat yang bersumber dari dalam kamar korban.
S ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung di dalam kamar kos.
Saat ditemukan, kondisi kamar kos dalam keadaan terkunci, sehingga harus dibuka secara paksa dengan mendobrak pintu.
Nampak paha hingga kaki korban lebam (hitam), beberapa di lengan juga dan di telapak tangan. Padahal kulit korban terlihat putih di bagian kepala dan lengan.
Diperkirakan mayat korban sudah 3 hari saat ditemukan. Namun, tidak dipastikan 3 hari dalam kondisi tergantung.
Diduga korban bermasalah dengan suaminya, kemudian suami korban meninggalkan korban.
Suami korban pulang ke Papua. Namun, belum diketahui sejak kapan suami korban pulang kampung.
Korban diduga depresi karena mempunyai masalah.
Tidak diketahui korban gantung diri atau digantung (dibunuh). (*)