Cita-cita Pj Gubernur Sulsel: Tanam 1 Miliar Pohon Pisang, Jadikan Sulsel Produsen Terbesar di Dunia

Cita-cita Pj Gubernur Sulsel: Tanam 1 Miliar Pohon Pisang, Jadikan Sulsel Produsen Terbesar di Dunia
Cita-cita PJ Gubernur Sulsel: Tanam 1 Miliar Pohon Pisang, Jadikan Sulsel Produsen Terbesar di Dunia. (Foto: Queensland Country Life)
ONEANEWS.com -Penjabat (PJ) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin bercita-cita menjadikan Sulsel sebagai penghasil pisang nomor satu di dunia.
Cita-cita tersebut berkaitan dengan program Pemprov Sulsel yaitu Gerakan Gemar Menanam Pisang (G2MP).
Program ini juga akan memanfaatkan lahan kering tidur dan dilaksanakan secara masif, dan diharap dapat menjadikan Sulsel penghasil pisang terbesar di Indonesia.
Pisang merupakan salah satu komoditi yang banyak dikembangkan di Sulsel, tetapi belum masif.
Adapun jumlah produksi pisang Provinsi Sulsel dalam lima tahun terakhir, tahun 2018 sebanyak 136 ribu ton, 2019 sebanyak 142,4 ribu ton, 2020 sebanyak 146,5 ribu ton, 2021 sebanyak 161,5 ribu ton, dan 2022 sebanyak 179,7 ribu ton.
Diketahui, produsen pisang terbesar di dunia saat ini adalah Filipina. Luas lahan produktif untuk menaman pisang di Filipina hanya 500 ribu ha.
Pemprov Sulsel pun menargetkan di awal 2023 ini mulai ditanami dan dikembangkan 100.000 hektar dengan jumlah 200 juta pohon. Serta dengan cita-cita 1 miliar pohon untuk menjadikan Sulsel produsen terbesar dunia.
“Selain beras. Maka harus ada sumber alternatif, terus komoditasnya dari mana lagi? Yang murah, modal tidak banyak, mudah ditanam dan masyarakat sudah terbiasa, dalam waktu singkat bisa menghasilkan duit. Pilihan saya adalah budidaya pisang,” ujar Bahtiar Baharuddin.
Ia menyebut, komoditas pisang adalah penganan yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Sulsel.
Contohnya kata Bahtiar, makanan olahan dari pisang yang sering ditemukan dalam setiap acara-acara adalah barongko. Barongko adalah kue yang berbahan dasar pisang. Kemasannya pun menggunakan daun pisang.
“Pisang adalah buah yang sangat dekat dengan kultur budaya kita masyarakat Sulsel. Hampir semua makanan olahan kita di Sulsel, bahan dasarnya adalah pisang. Namun, belum ada budidaya pisang sebagai sumber pencaharian utama,” ungkapnya.

 

Kata Bahtiar, peluang ekspor pisang dari Sulsel sangat besar. Ia menargetkan, satu miliar pohon pisang bisa ditanam di Sulsel, dengan luas lahan yang dibutuhkan 500 ribu hektar.

 

“Satu hektar lahan bisa ditanami dua ribu pohon pisang,” katanya.

 

Bila dikalkulasi, kata Bahtiar, 2.000 pohon per hektar, sama dengan 2.000 tandan pisang. Jika dikalikan Rp100.000, akan menghasilkan Rp200 juta per hektare.

 

“Apabila ditanam lima hektare, minimal menghasilkan Rp1 miliar. Masa panen 7-10 bulan dan bisa terus panen minimal lima tahun. Ini harga paling murah apabila beli di kebun,” tandas Bahtiar Baharuddin. (*)
Bagikan artikel ini ke :
error: