Inilah Rodium, Logam Langka yang Harganya Fantastis

Inilah Rodium, Logam Langka yang Harganya Fantastis
Inilah Rhodium, Logam Langka yang Harganya Fantastis. (foto: istock)

ONEANEWS.com – Emas adalah sejenis logam mulia yang biasa dijadikan perhiasan. Emas mempunyai harga yang tinggi di pasaran.

Namun, tak banyak yang tahu ternyata ada logam lain yang harganya 10 kali lipat dari emas, yaitu Rhodium.

Rodium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Rh dan nomor atom 45. Ia adalah sebuah logam transisi yang sangat langka, berwarna putih keperakan, keras, dan tahan korosi.

IFL Science menyebut, harga emas saat ini sekitar USD1.850 per ons. Namun, rhodium sebagai logam termahal dan terlangka di dunia harganya mencapai USD10.300 per ons.

Dikutip dari Jerusalem Post, rhodium termasuk dalam seri logam transisi dan secara kimia tidak reaktif dengan oksigen, sehingga termasuk sebagai logam mulia.

Sifat unik ini menjadikannya katalis yang sempurna, tahan terhadap korosi dan oksidasi. Dengan kekerasannya yang luar biasa dan titik leleh 1.964 derajat Celcius, rhodium berbagi posisinya di antara logam golongan platina, termasuk paladium, osmium, platina, iridium, dan rutenium.

Kemampuan Rhodium yang luar biasa untuk menahan suhu hingga 600 derajat Celcius (1.112 derajat Fahrenheit) dan ketidaklarutannya dalam sebagian besar asam menjadikannya sumber daya sangat berharga di berbagai industri, termasuk otomotif, penerbangan, komponen listrik, termokopel suhu tinggi, dan kabel resistansi.

Menurut British Royal Society of Chemistry, di kerak bumi, rhodium hanya terdapat 0,000037 bagian per juta, sedangkan emas relatif berlimpah sekitar 0,0013 bagian per juta.

Produksi rhodium terutama di Afrika Selatan dan Rusia, seringkali sebagai produk sampingan dari pemurnian bijih tembaga dan nikel yang mengandung hingga 0,1 persen logam mulia ini. Sekitar 16 ton rhodium diproduksi setiap tahunnya, dengan perkiraan cadangan 3.000 ton.

Penemuan rhodium dimulai pada 1803 oleh William Hyde Wollaston, ahli kimia dari Inggris. Wollaston mengekstraksi unsur tersebut dari sepotong bijih platinum yang berasal dari Amerika Selatan.

Terobosan ini terjadi setelah Wollaston mengidentifikasi kelompok logam platinum lainnya, termasuk paladium.

Karena hubungannya yang khas dengan endapan platina, rhodium diisolasi dari sampel Wollaston dengan menghilangkan platina dan paladium, menghasilkan bubuk berwarna merah tua.

Selanjutnya, pengolahan gas hidrogen menghasilkan rhodium. Meskipun penampilannya berwarna putih keperakan, rhodium mendapatkan namanya dari kata Yunani “rhodon”, yang berarti mawar. Namanya mengacu pada warna merah garam logam yang dibentuknya

Anehnya, meskipun langka dan indah, statistik tahun 2019 menunjukkan bahwa hampir 90 persen permintaan rhodium berasal dari sektor katalis otomotif untuk catalytic converter.

Rhodium sebagai bahan pengeras, biasanya ditambahkan ke platinum dan paladium. Paduan ini memiliki beragam kegunaan dalam tungku, reaktor peleburan, pengaturan laboratorium, dan lainnya.

Kegunaan rhodium lainnya yaitu dalam produksi perhiasan, kontak listrik pada komponen elektronik (karena hambatan listriknya yang rendah), berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia industri (memfasilitasi produksi asam amino langka L-DOPA melalui proses stereoselektif), dan pelapisan perangkat optik (melalui proses elektrolisis, yang memberikan kekuatan yang mengesankan pada rhodium). (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: