Songkolo Bagadang, Kuliner Khas Sulsel dengan Kombinasi Lauk Sesuai Selera
ONEANEWS.com – Songkolo bagadang atau sering juga disebut sokko adalah salah satu makanan khas Makassar Sulawesi Selatan yang dapat dijumpai di sejumlah tempat.
Dinamakan songkolo bagadang karena terbuat dari songko yang berarti beras ketan hitam atau putih dan bagadang berasal dari kebiasaan warga yang menyantapnya saat tengah malam atau dini hari sebagai sarapan.
Rasa dan teksturnya yang khas membuat kuliner yang satu ini selalu jadi favorit orang jika berkunjung ke Makassar.
Bagi Anda yang kurang tahu Songkolo atau Sokko, merupakan sajian nasi ketan hitam atau putih yang ditabur dengan serundeng (kelapa kuning) atau parutan kelapa (kelapa putih).
Biasanya dinikmati dengan ikan teri asin, ikan goreng, telur ayam dan itik, dan sambal kuning. Adapun bagadang, dari kata begadang, tentu sudah akrab bagi orang yang terbiasa beraktivitas hingga tengah malam.
Hidangan ini biasanya tidak pernah absen disajikan di acara-acara adat di Sulawesi Selatan. Bahkan untuk acara Maulid Nabi Muhammad SAW, warga biasanya berlomba-lomba membuat Songkolo dengan hiasan beraneka macam.
Songkolo begadang memiliki cita rasa manis, asin dan gurih. Biasanya penyajian songkolo begadang dibungkus dengan daun pisang, aroma wangi daun pisang membuat makanan tersebut tambah nikmat.
Semakin malam, warung akan semakin ramai menambah kenikmatan dalam menyantap kuliner tradisional tersebut.
Salah Songkolo Bagadang atau Sokko di Parepare yaitu Yamamoto Sokko milik Hans Yamamoto.
Ia mengaku menjual sokko dengan harga bervariasi, tergantung kombinasi lauknya yang dipadukan sambal ikan lure (teri).
“Harga Rp12 ribu. Lauknya telur itik. Kalau pakai ikan plus telur harga Rp15 ribu,” katanya.
Selama berjualan Songkolo Bagadang, Hans rata-rata menghabiskan 10-30 porsi setiap harinya.
“Setiap hari. Rata-rata 15 porsi perhari,” pungkas Hans.
Untuk pemesanan Yamamoto Sokko, Hans menerima orderan dengan nomor kontak 08114218830. (*)
