Timnas AMIN Sebut Suara Anies-Muhaimin Berkurang di Real Count KPU, Siap Buka Tabulasi Internal untuk Adu Data 

Timnas AMIN Sebut Suara Anies-Muhaimin Berkurang di Real Count KPU, Siap Buka Tabulasi Internal untuk Adu Data 
Real Count KPU. (Sumber: Pemilu2024.kpu.go.id)

ONEANEWS.com – Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN (Anies-Muhaimin) Refly Harun memastikan siap membuka tabulasi nasional hasil pilpres 2024 yang dikumpulkan oleh internal Timnas AMIN.

Pasalnya, menurut Refly, banyak anomali hingga dugaan kecurangan dalam proses real count yang dilakukan KPU di aplikasi Sirekap.

“Kami punya tabulasi nasional yang setiap hari data dari saksi kami terima. Ini adalah data akurat yang bisa kami pertanggungjawabkan,” ujar Refly Harun dalam konferensi pers, Jumat (16/2/2024).

Refly menyinggung soal penggelembungan data ke paslon 02, hingga pemangkasan perolehan Anies-Muhaimin, terbesar sebanyak 3 juta suara.

“Akan kami buka saat menjelang KPU memutuskan. Kami buka bila ada terjadi perbedaan. Tabulasi yang kami buat lengkap dengan form C hasil,” ucap Refly.

Dilansir dari Media Indonesia, Ketua Tim Hukum Timnas AMIN Ari Jusuf Amir mengaku pihaknya heran dengan sistem real count milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ari mengatakan timnya menemukan kejanggalan di situs real count KPU pada pukul 19:30, Kamis (15/2/2024).

Suara AMIN di website KPU yang awalnya 13 juta (32 persen) mendadak turun satu jam kemudian menjadi 9 juta (25,5 persen). Menurut Ari, jumlah suara yang masuk ke sistem real count KPU seharusnya bertambah, bukan berkurang.

“Kalau persentase turun, itu kan mungkin saja. Persentase orang naik, suara masuk, makanya persentase jadi turun. Tetapi yang aneh, semakin bertambah waktu, jumlah suaranya yang hilang. Itu yang tidak masuk akal. Dari 13 juta lebih, tiba-tiba berkurang jadi 9 juta, dan tiba-tiba suara 02 jadi naik. Itu tidak masuk akal,” kata Ari, Jumat (16/2/2024).

Ari menegaskan pihaknya sudah berupaya menyampaikan kejanggalan yang ditemukan itu kepada KPU. Namun, sampai saat ini KPU belum memberikan tanggapan apapun.

Dia menilai sistem IT milik KPU bermasalah. Karena itu, pihaknya meminta agar dilakukan audit forensik untuk IT KPU.

“Sudah saatnya melakukan audit forensik untuk IT KPU. Dari tiga paslon, 01, 02 dan 03 menyediakan masing-masing ahli untuk sama-sama terbuka tentang IT KPU. Itu saran kita,” kata dia.

“Semalam kita sampaikan laporan ke KPU. Begitu ada kejadian, kita masukkan laporan itu. Ada tanda bukti terimanya. Tetapi, seperti biasanya, tidak ada respon dari KPU,” imbuh dia.

Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait salah konversi dalam membaca data Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 pada Sirekap.

“Kami di KPU masih manusia-manusia biasa yang sangat mungkin salah,” kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Dia pun memastikan bahwa kesalahan konversi itu akan segera dikoreksi. Dia menegaskan, KPU tak boleh berbohong dan harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: