Amalan dan Doa saat Hujan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
ONEANEWS.com – Hujan adalah nikmat yang diturunkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW mencontohkan beberapa hal yang bisa menjadi amalan sunnah saat turun hujan.
Amalan saat turun hujan ini membawa keutamaan bagi muslim yang mengerjakannya.
Melalui hujan, Allah SWT kemudian menumbuhkan aneka tanaman dengan subur dan mengisi aliran sungai dengan air yang berlimpah.
Dalam surat Nuh Ayat 10-12, Allah SWT berfirman,
(10) فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
(11) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
(12) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Artinya: maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
Merangkum buku Amalan Pembuka Rezeki karya Haris Priyatna dijelaskan hujan merupakan nikmat dari Allah SWT yang diturunkan dari langit. Semua kehidupan di dunia menjadi asri karena adanya hujan.
Ternyata hujan bukan hanya membawa nikmat dan Rahmat Allah SWT saja, hujan juga menjadi waktu terkabulnya doa. Berdoa saat hujan menjadi satu amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Doa tidak tertolak pada dua waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika turun hujan.” (HR Al Hakim)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,
“Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan sholat dan ketika turun hujan.” (HR Asy Syafi’i)
Amalan saat Hujan
Berikut beberapa amalan yang bisa dikerjakan saat turun hujan:
1. Menyingkap pakaian
Rasulullah SAW menyingkap bajunya saat hujan hingga rintik-rintiknya membasahi sebagian tubuhnya. Hal itu dilakukan karena Nabi SAW hendak menunjukkan bahwa hujan termasuk rahmat yang diciptakan Allah SWT.
Diriwayatkan (Imam) Muslim dalam kitab Shahihnya, dan (Imam) Abu Dawud, dari Anas, ia berkata: Nabi ketika melihat hujan, beliau membuka bajunya. (Riwayat lain dari Imam) Abu Dawud, (Anas) bekata: Nabi menyingkap pakaiannya hingga terkena guyuran hujan. Kami berkata: Ya Rasulullah, kenapa engkau berbuat seperti ini? Rasulullah menjawab: Karena hujan merupakan rahmat yang diberikan Allah.
2. Berdoa saat melihat awan hitam
Rasulullah akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa berikut ini (HR Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi):
وروت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي ناشئا في أفق السماء ترك العمل, وإن كان في الصلاة ثم يقول: ((اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا)) فإن أمطرنا قال: (اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا)
Artinya: Diriwayatkan Sayyidah Aisya
Artinya: Diriwayatkan Sayyidah Aisyah RA sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap: Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ. (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini).
3. Berdoa saat hujan
Ketika turun hujan, Rasulullah SAW berucap: Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).
Rasulullah SAW bersabda,
Dari Sayyidina Abu Hurairah RA beliau berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya. (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad) )
Doa ketika Hujan
1. Doa saat Turun Hujan
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا
Arab-latin: Allahummaj’alhu shayyiban naafi’an.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”
2. Doa saat Hujan Disertai Petir
Menurut hadits Imam Malik, Rasulullah SAW pernah membaca doa turun hujan yang disertai petir:
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.
Artinya: “Maha Suci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbillah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepadaNya.”
Diriwayatkan juga oleh Abdullah bin Umar dan ayahnya, Umar bin Al-Khattab R.A. bahwa ketika Nabi s.a.w. akan mendengar suara guntur, dia akan berkata:
اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Allahumma la taqtulna bi-ghadobika, wa-la tuhlikna bi-‘adhabika, wa-‘afina qabla dhalik
Artinya: “Ya Allah, jangan bunuh kami dengan murka-Mu, dan jangan hancurkan kami dengan hukuman-Mu, dan maafkan kami sebelum itu” (H.R. At-Tirmizi)
3. Doa Setelah Hujan
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
Arab-latin: Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.
Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”
Berdasarkan riwayat hadits, Rasulullah SAW pernah berkata, “Barangsiapa yang mengatakan, ‘Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah’, maka orang itu beriman kepada Allah dan tidak beriman terhadap bintang-bintang.
Sebaliknya orang yang berkata, ‘Kita diberi hujan oleh bintang ini atau bintang itu, maka orang tersebut kafir terhadap-Ku (Allah) dan beriman kepada bintang-bintang.” (HR Muslim no. 71).
4. Doa agar Hujan Berhenti
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الأَكَامِ وَالظِرَابِ وَبُطُوْنِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Arab-latin: Allaahumma hawaa laynaa wa laa ‘alaynaa. Allaahumma ‘alal-aakaami wazh-zhiraabi, wa buthuunil-awdiyati wa manaabitisy-syajar.
Artinya: “Ya Allah, hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya Allah, berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit dasar lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”
Doa tersebut bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, ia menceritakan, “Ada sekelompok orang datang kepada Rasulullah SAW dan meminta agar beliau berdoa supaya hujan berhenti.
Rupanya hujan tersebut telah berlangsung selama satu minggu sehingga hewan ternak mereka terancam mati dan jalanan pun terputus. Rasulullah SAW lalu berdoa dengan doa ini dan hujan pun berhenti.” (HR Bukhari no. 1014). (*)
Sumber: detikhikmah