Respons WHO soal RS Indonesia Digempur Israel di Gaza: Dunia Tidak Boleh Tinggal Diam
ONEANEWS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menegaskan bahwa dunia saat ini tidak boleh tinggal diam melihat agresi Israel yang semakin terang-terangan menargetkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di Gaza. WHO pun terkejut atas gempuran Israel tersebut.
“Rumah Sakit Indonesia dilaporkan mengalami kerusakan akibat setidaknya lima serangan sejak 7 Oktober,” kata badan kesehatan PBB tersebut dalam pernyataan, Senin (20/11/2023).
“Dunia tidak bisa tinggal diam sementara rumah sakit ini, yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat kematian, kehancuran, dan keputusasaan.”
Setelah memporak-porandakan Rumah Sakit Al Shifa yang terbesar di Gaza, Israel mengepung dan mulai menggempur RS Indonesia di utara wilayah itu hingga menewaskan 12 orang. Belasan korban tewas itu termasuk pasien dan petugas medis.
“Orang-orang yang berusaha meninggalkan fasilitas medis tersebut dilaporkan mendapat ancaman. Ada banyak serangan yang terus-menerus terhadap fasilitas kesehatan dalam enam minggu terakhir yang mengakibatkan evakuasi massal secara paksa dari RS hingga banyak korban jiwa,” kata WHO seperti dikutip Al Jazeera.
WHO menyatakan telah mendokumentasikan 335 serangan pasukan Israel terhadap fasilitas kesehatan di Gaza dan Tepi Barat sejak agresi berlangsung pada 7 Oktober imbas perang pasukan Zionis dengan Hamas.
WHO juga mencatat ada sekitar 33 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Israel selama serangan Hamas pada 7 Oktober.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengutuk gempuran Israel ke RS Indonesia di Gaza. Ia menegaskan perawat dan warga sipil tidak boleh menjadi sasaran saat konflik terjadi, apalagi ketika berada di dalam rumah sakit.
“Petugas kesehatan dan warga sipil tidak boleh dihadapkan pada keadaan horor semacam itu, terutama saat berada di dalam rumah sakit,” ucap Tedros lewat akun X.
Diketahui, agresi Israel ke Palestina masih berlanjut bahkan semakin membabi buta sejak perangnya dengan Hamas pecah pada 7 Oktober lalu.
Per Senin (20/11/2023). Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan korban tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober lalu telah mencapai 13 ribu orang.
Sebanyak 5.500 korban tewas merupakan anak-anak, sementara itu sekitar 3.500 korban meninggal lainnya merupakan perempuan. (*)