RS dr Hasri Ainun Habibie Gelar In House Training Prognas Kemenkes, Bahas tentang KIA

RS dr Hasri Ainun Habibie Gelar In House Training Prognas Kemenkes, Bahas tentang KIA
RS dr Hasri Ainun Habibie Gelar In House Training Prognas Kemenkes, Bahas tentang KIA, Kamis (9/11/2023).

ONEANEWS.com – Manajemen Rumah Sakit dr Hasri Ainun Habibie (HAH) menggelar kegiatan, In House Training Program Nasional (Prognas) di Aula Pertemuan Lantai III, Kamis (9/11/2023).

Kegiatan ini dibuka langsung, Direktur Rs dr Hasri Ainun Habibie, dr. Mahyuddin. Dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan In House Training tersebut membahas tentang program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diikuti para bidan, perwakilan fasilitas kesehatan di Kota Parepare dan sekitarnya seperti Pinrang dan Barru.

“Tujuannya adalah untuk sharing edukasi bagi teman-teman di pelayanan kesehatan baik yang di Rumah Sakit maupun di Puskesmas bagaimana program KIA yang diterapkan sebagai program nasional dari Kementerian Kesehatan dapat terlaksana dengan baik,” ujar dr Mahyuddin.

Lebih lanjut Dokter Spesialis Bedah ini menjelaskan, salah satu poin penilaian dalam akreditasi adalah bagaimana Rumah Sakit dapat membina jejaring layanan kesehatan lainnya terkait dengan sistem rujukan.

Ia mencontohkan, pasien ibu hamil mengalami gawat janin pada saat melahirkan yang harusnya bagaimana bisa segera tertolong, maka diberikan edukasi melalui In House Training yang materinya dibawakan langsung oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Dokter Spesialis Anak.

“Bagaimana menangani kondisi-kondisi kedaruratan, apa yang harus dilakukan, apakah ada hal terbaru yang bisa diterapkan misalnya kalau ada gawat janin, gawat ibu yang melahirkan dan bagaimana penerapannya, bagaimana sistem rujukan itu sendiri, serta bagaimana kesiapan rumah sakit. Hal ini semua kita koordinasikan dengan Puskesmas harus merujuk pada saat kondisi seperti apa,” terang dr Mahyuddin.

Rumah Sakit dr Hasri Ainun Habibie, tambah dr Mahyuddin, terbuka 1 X 24 jam untuk menerima rujukan jika ada kondisi-kondisi memang yang mengharuskan mendapat tindakan cepat guna menurunkan angka kematian ibu dan anak.

“Harapan kami, pertama tentunya sebagai fasilitas kesehatan lanjutan adalah bagaimana secara global kita bisa menekan kematian ibu dan anak, yang kedua adalah kita berperan serta dalam program nasional pemerintah dalam penurunan angka stunting,” harapnya. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: