Komet Raksasa Diperkirakan Menuju Bumi, Apakah Berbahaya?

Komet Raksasa Diperkirakan Menuju Bumi, Apakah Berbahaya?
Komet Iblis. (Foto: Los Angeles Times via Getty Imag/Marcus Yam)

ONEANEWS.com – Komet raksasa diperkirakan bergerak menuju bagian dalam sistem tata surya dan kemungkinan besar bisa dilihat dengan mata telanjang saat menjangkau jarak cukup dekat dengan Bumi.

Dinamai ‘Komet Iblis’ (Devil Comet) lantaran memiliki dua tanduk di pucuknya yang terbuat dari gas dan es.

Objek luar angkasa tersebut secara formal disebut sebagai komet 12/P Pons-Brooks. Dikutip dari NBC News, komet ini tak mengancam planet.

Sebaliknya, 12/P Pons-Brooks bisa memberikan kesempatan bagi para penikmat benda langit untuk melihat wujud komet dari jarak relatif dekat. Komet Iblis dikatakan mengorbit di Matahari setiap 71 tahun sekali.

Poin terdekat Komet Iblis di dalam orbit Matahari akan terjadi pada 21 April 2024. Setelahnya, pada 2 Juni 2024, Komet Iblis akan mencapai titik terdekat ke Bumi.

Pada saat itu, jika kondisi langit bersih dan cukup gelap, para astronom mengatakan masyarakat seluruh dunia bisa melihatnya dengan mata telanjang.

Sejauh ini, para astronom sudah bisa melihat pergerakan komet tersebut melalui teleskop khusus yang canggih. Menurut laporan astronom, Komet Iblis terdeteksi muncul dua kali dalam kurun waktu empat bulan terakhir, yakni pada Juli lalu dan awal Oktober ini.

Astronom amatir sekaligus profesor yang telah pensiun dari University of Arizona School of Plant Sciences, Eliot Herman, menangkap gambar Komet Iblis beserta tanduknya dengan dua teleskop beberapa saat lalu.

Menurut dia, tanduk sementara yang dimiliki Komet Iblis merupakan hasil dari erupsi es. Struktur komet tersebut serupa dengan awan yang terbuat dari gas dan es di Bumi.

Komet 12/P Pons-Brooks pertama kali ditemukan pada 1812 oleh astronom Perancis, Jean-Louis Pons. Objek itu diamati kembali pada 1883 oleh astronom William Brooks.

Setelah nongol dalam jarak dekat pada April dan Juli tahun depan, Komet Iblis tak akan muncul lagi hingga 71 tahun mendatang. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: