Wanita Israel Ceritakan Pengalamannya saat Disandera Hamas Selama Dua Minggu

Wanita Israel Ceritakan Pengalamannya saat Disandera Hamas Selama Dua Minggu
Yocheved Lifshitz (85) didampingi putrinya, Sharon Lifshitz saat berbicara kepada wartawan di rumah sakit di Tel Aviv, Israel, usai dibebaskan oleh Hamas (Foto: tangkapan layar video REUTERS/Janis Laizans)

ONEANEWS.com – Seorang sandera lanjut usia Israel, Yocheved Lifshitz (85) yang dibebaskan oleh Hamas menceritakan pengalamannya selama menjadi sandera.

Dilansir dari Al Arabiya, Lifshitz mengatakan bahwa dia dipukuli oleh militan saat dia dibawa ke Gaza pada 7 Oktober, namun kemudian diperlakukan dengan baik selama dua minggu disandera di wilayah kantong Palestina.

“Orang-orang itu memukuli saya dalam perjalanan, mereka tidak mematahkan tulang rusuk saya tetapi sangat menyakiti saya,” katanya, sehari setelah pembebasannya.

“Mereka memperlakukan kami dengan baik,” katanya kepada media di rumah sakit Tel Aviv, yang didampingi anaknya Sharon Lifshitz, Selasa (24/10/2023), waktu setempat.

Ia menjelaskan bahwa seorang dokter mengunjungi dia dan sesama sandera setiap dua hingga tiga hari.

Sambil duduk di kursi roda, dia mengatakan kepada wartawan bahwa seorang dokter telah mengunjunginya ketika dia ditahan di jaringan terowongan di Gaza dan bahwa semua kebutuhannya telah dipenuhi.

Dia mengatakan bahwa Hamas memperlakukannya dengan lembut dan memenuhi semua kebutuhannya selama disandera.

Menggambarkan pengalamannya pada konferensi pers, Lifshitz mengatakan bahwa dia dibawa ke terowongan di dalam Gaza yang tampak seperti “jaring laba-laba,”.

Ia menambahkan bahwa lokasi tempat mereka ditahan telah ditembaki beberapa kali. Dia mengatakan militer Israel tidak menganggap serius ancaman Hamas.

Lifshitz adalah satu dari dua wanita yang dibebaskan pada Senin malam, meninggalkan sekitar 220 sandera yang masih berada di tangan Hamas. (*)

Bagikan artikel ini ke :
error: