Pemuda Maspul Nilai 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Enrekang Gagal: Tidak Jelas Arah Kebijakan Sampai Saat Ini

Pemuda Maspul Nilai 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Enrekang Gagal: Tidak Jelas Arah Kebijakan Sampai Saat Ini
Pemuda Maspul, Sajid Abdillah S.Pd.(foto: dok. Pribadi)

ONEANEWS.com – Memasuki 100 hari kerja menjadi kepala daerah di Kabupaten Enrekang, Bupati Yusuf Ritangnga dan Wabup Andi Tenri Liwang, menuai kritikan di berbagai elemen masyarakat yang mempertanyakan kinerjanya sampai saat ini.

Pemuda Maspul, Sajid Abdillah S.Pd pemuda menyampaikan, 10 program unggulan yang pernah digaungkan kepala daerah terpilih ini masih jauh dari harapan yang dijanjikan dan belum berjalan optimal, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang arah kebijakan pemerintahan saat ini.

Apakah Bupati Dan Wakil Bupati benar-benar berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, makmur dalam ekonomi dan terakses dalam semua pelayanan publik atau hanya sekedar janji kampanye belaka.

“Saya masih ingat upaya-upaya yang akan dilakukan nantinya jika terpilih diantaranya mengembangkan sistem penjaminan terhadap petani, pemberdayaan sektor UMKM dan dukungan modal, maksimalkan sektor pariwisata, meningkatkan kesejahteraan ASN dan pelayanan masyarakat yang baik seperti guru honorer, nakes, guru-guru mengaji, imam masjid, tim kebersihan,” ujar dia dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).

Ia menambahkan, dari beberapa upaya yang harusnya ditingkatkan sesuai janji kampanye tidak sesuai ekspektasi seperti sertifikasi belum dibayarkan, TPP ASN dihilangkan , tenaga honorer akan di PHK dan nasib P3K yang tidak jelas yang menjadi kegagalan didepan mata dalam 100 hari kerja.

Ironisnya, dari saat debat kandidat sampai hari kedua bertugas memimpin apel upacara wakil bupati andi Tenri Liwang pernah dengan tegas menyampaikan ke publik untuk menuntaskan tunggakan sertifikasi guru dan gajinya pun dengan bupati tidak akan diambil untuk membayar itu yang tak kunjungan di buktikan sampai saat ini melalui kebijakan dengan status kedudukannya sekarang.

“Seharusnya 100 hari kerja menjadi momentum awal yang kuat, bukan hanya pencitraan atau janji populis saja . Enrekang ada ditangan rezim hari ini dengan tagline enrekang Sejahtera atau enrekang semakin sengsara, tergantung arah kebijakan dan tindakan nyata rezim saat ini yang menentukan enrekang ke depan serta prinsip profesionalisme yang masih dipertanyakan “ tegas sajid sapaannya.

Tak cuma itu saja yang menjadi problem saat ini, kedudukan pasangan Yusuf Ritangnga dan andi Tenri liwang yang sudah menjadi bupati dan wakil bupati masyarakat enrekang tidak perlu lagi ada perbedaan masyarakat dan ASN karena beda pilihan di Pilkada.

“Saya berharap Bupati enrekang perlu menjadi role model yang baik bagi ASN dan masyarakat yang bisa merangkul semuanya tanpa ada tindakan diskriminasi karna perbedaan pilihan pilkada lalu demi terwujudnya visi dan misi untuk enrekang Sejahtera kedepan atau tetap kedepankan ego politik yang potensi enrekang malah semakin sengsara di bawa kepemimpinan beliau” tutupnya.

Diketahui, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Yusuf Ritangnga dan Andi Tenri Liwang resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 lalu.

Pasangan tersebut saat maju pilkada mengusung tagline ‘Enrekang Sejahtera’  yang telah menjalani 100 hari kerja menjadi pemimpin di bumi Massenrempulu.

Pada saat masa kampanye pilkada 2024, Pasangan Yusuf Ritangnga dan Andi Tenri Liwang menjanjikan 10 program unggulan kepada masyarakat saat proses kampanye diataranya:

1. Jaminan gagal panen

2. Modal usaha tani

3. Peningkatan tata kelola pupuk bersubsidi

4. Peningkatan pelayanan rumah sakit dan ketersediaan obat

5. Permodalan dan pemberdayaan UMKM

6. Cepat, tepat tanggap bencana

7. Peningkatan ekonomi kreatif pemuda, olahraga, seni dan budaya

8. Pengembangan potensi pariwisata

9. Peningkatan infrastruktur jalan dan air bersih

10. Beasiswa masyarakat kurang mampu. (Rls)

Bagikan artikel ini ke :