KPPN Gelar Sharing Session Pengembangan Data Analytics bersama BPS dan Pemkot Parepare
ONEANEWS.com – Dalam rangka meningkatkan edukasi sekaligus awareness terhadap perkembangan makro fiskal di wilayah Kota Parepare dalam kaitannya dengan pengembangan peran sebagai Treasurer dan Financial Advisor (TREFA) melalui pemanfaatan data analytics, KPPN Parepare menyelenggarakan kegiatan Sharing Session Pengembangan Data Analytics, Kamis (17/10) di Aula KPPN Parepare.
Acara Sharing Session Pengembangan Data Analytics merupakan kegiatan mandatory standardisasi manajemen KPPN guna meningkatkan kapasitas perbendaharaan pegawai KPPN. Sharing session ini juga merupakan media pembelajaran yang merupakan implementasi learning Organization dalam unit kerja.
Kepala KPPN Parepare, Ferryal Resque membuka acara dan memberikan kata sambutan di hadapan peserta. “ ini (kegiatan sharing session) sudah direncanakan sejak awal. Tertuang dalam rencana aksi pembelajaran berupa data analytics berkolaborasi dengan BPS Kota Parepare.” kata Ferryal.
Selain itu dalam sambutannya, Ferryal juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi insan KPPN dalam mencermati kondisi ekonomi masyarakat, dimana kinerja APBN menjadi sentral pertumbuhan ekonomi yang diharapkan perannya di tengah-tengah masyarakat.
“Hari ini kita sharing session hal inflasi, dan silahkan teman-teman KPPN dapat mencermati dan menjadikan acara ini sebagai ruang pembelajaran yang baik guna menambah kapasitas dibidang perbendaharaan.” lanjutnya.
Hadir sebagai narasumber Kepala BPS Kota Parepare Suparno Pani, juga Asisten II Perekonomian dan Kesra Pemkot Parepare Andi Adrian Asyrad serta sejumlah pejabat dan pegawai pemkot Parepare.
Suparno menjelaskan tentang inflasi dari tinjauan umum, proses pengendalian inflasi, faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi serta besaran inflasi di akhir Bulan September 2024.
“Inflasi bulan September ini tercatat 2,21%. Tingkat inflasi bulanan ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.” kata Suparno.
Sementara itu, Asisten II Pemkot Parepare Andi Ardyan mengatakan, pemerintah kota harus lebih aktif mengedukasi masyarakat terkait pemahaman inflasi.
“Sebenarnya memang kita pemerintah harus mengedukasi masyarakat, bagaimana cara melihat, membaca apa yang namanya inflasi,” katanya.
Dia menegaskan, Pemkot Parepare terus berkolaborasi dengan BPS, maupun pihak terkait untuk langkah-langkah mengendalikan inflasi.
“Kita pemkot hadir untuk berkolaborasi. Bagaimana langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi,” katanya.
“Salah satu langkah kita sudah ambil yaitu memasang baliho di pasar Lakessi. Ternyata di Lakessi itu ada juga pedagang yang protes kalau kita berbicara tentang harga. Kenapa kita pasang harga agar pedagang bisa mengukur harga yang telah ditetapkan pemerintah,” tambahnya.
Dia menilai, upaya tersebut sudah cukup optimal. Dia berharap agar pemkot dan pihak terkait tetap konsisten menjaga inflasi Parepare hingga akhir 2024.
“Upaya-upaya kita sudah cukup optimal. Bagaimana kita harus menjaga agar tetap konsisten. Tinggal dua bulan (akhir tahun 2024). Kerja-kerja kolaboratif ini nanti bisa bermanfaat untuk kita semua. Pasar tani, gerakan pangan murah juga kita sudah lakukan. itu upaya menjaga daya beli masyarakat juga,” ungkapnya (*)