Asteroid atau Vulkanisme? Kepunahan Dinosaurus Masih Jadi Misteri
ONEANEWS.com – Semua Dinosaurus dari jenis non unggas diperkirakan punah sekira 66 juta tahun yang lalu. Awalnya selama beberapa dekade, ilmuwan percaya bahwa vulkanisme tidak terkendali adalah penyebab kepunahan massal kelima di Bumi itu, yang dikenal sebagai peristiwa kepunahan kapur-paleogen (K-Pg).
Namun akhir 1970-an, penambang minyak bumi menemukan bukti kawah tumbukan besar di Yucatan, Meksiko, yang bertepatan dengan kepunahan tersebut. Teori jatuhnya asteroid dahsyat pun luas diterima sebagai penyebab sebenarnya kepunahan dinosaurus.
Kendati demikian, masih ada yang tetap meyakini aktivitas vulkanisme menjadi penyebab utama musnahnya dinosaurus. Nah dalam penelitian terbaru di jurnal Science, komputer mengemukakan jawabannya.
Telah lama diketahui bahwa pada zaman akhir dinosaurus, Bumi merupakan tempat yang aktif secara geologis. Aktivitas vulkanik berkepanjangan melepaskan sejumlah besar karbon dioksida dan belerang ke atmosfer, sehingga mempengaruhi iklim lokal dan global.
Namun, tak dapat disangkal di waktu hampir bersamaan, asteroid dengan lebar setidaknya 9 kilometer juga menghantam Bumi. Hantamannya tak hanya membawa kehancuran pada wilayah sekitar, termasuk tsunami, kebakaran hutan, dan hujan asam, namun melontarkan ribuan ton puing ke atmosfer yang juga memicu perubahan iklim signifikan.
“Dari catatan batuan, kita tahu pasti bahwa sebuah meteor menghantam bumi pada akhir periode Cretaceous, dan kita tahu bahwa ada letusan gunung berapi yang sangat besar,” kata Dr Susannah Maidment, peneliti utama di Natural History Museum.
“Kita juga mengetahui bahwa terjadi kepunahan massal bertepatan dengan kedua peristiwa ini, di mana 65 persen spesies di Bumi, termasuk dinosaurus non-burung, punah,” cetusnya.
Kini, tim dari Dartmouth College menggunakan artificial intelligence untuk mencoba menentukan kemungkinan besar penyebab kematian dinosaurus. Dan keputusan komputer? Gunung berapi adalah yang menyebabkan kepunahan itu.
Sebanyak 128 prosesor komputer menjalankan sekitar 300.000 skenario untuk menentukan bagaimana lingkungan tertentu yang tercatat dalam catatan fosil mungkin muncul.
Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi mungkin bertanggung jawab atas fluktuasi besar dalam komposisi atmosfer yang menyebabkan kepunahan.
Efek perubahan iklim dari pemanasan relatif cepat diikuti pendinginan menyebabkan spesies tak mampu beradaptasi cukup cepat dan akhirnya punah.
Selain itu, tingginya kadar belerang di atmosfer menyebabkan hujan asam dan pengasaman laut, mematikan tanaman. Dengan berkurangnya vegetasi, herbivora kesulitan bertahan hidup, begitu pula karnivora.
Namun, meski komputer menentukan demikian, tidak dapat disangkal bahwa hantaman asteroid besar memperparah kondisi itu. Seperti yang ditekankan oleh Dr Maidment, kita mungkin tidak pernah tahu pasti apa yang sebenarnya memusnahkan dinosaurus (*)